PRESMA || CHAPTER 18

89.2K 7.5K 345
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



"Ke Kanada ada keperluan mendadak, tadi pagi jam empat," ucap Mario.

"Jadi, ini kita gimana?" tanya Kiara yang bingung dengan situasi saat ini, pasalnya rumah ini baru dibeli kemarin oleh kedua orang tua Devan tidak mungkin akan langsung ditinggalkan begitu saja.

"Dek, lo ambil cuti sampe kapan?" tanya Mario pada Kevin yang sibuk bermain play station diruang keluarga.

"Tiga minggu kalo belum ada tugas ya lebih brarti," ucap Kevin yang merupakan abdi negara.

"Saya di Indonesia sampai nemuin rumah yang cocok untuk menetap, jadi kalau kamu sama Devan masih mau disini ya it's okey," ucap Mario kemudian berjalan ke arah pintu utama.

"Buna..." rengek Arsen karena lapar.

"Arsen sama om Kevin ya, buna mau masak dulu, okey?" ucap Kiara sambil tersenyum hangat dan langsung dianguki oleh Arsen.

Kiara memasak makanan yang lumayan banyak karna ia tinggal bersama dengan tiga laki-laki dan satu balita. Tidak mungkin jika ia pulang ke rumahnya, kasian Arsen tidak ada yang mengurus.

Lagi pula Kiara jadi tidak kesepian disini.

***

"Bubu bangun, udah jam tujuh katanya mau rapat di kampus," ucap Kiara sambil membuka horden kamar.

"Jam berapa?" tanya Devan yang masih memejamkan matanya.

"Setengah tujuh," jawab Kiara yang langsung membuat Devan berdiri dari ranjangnya dan mandi.

Setelah membangunkan Devan, Kiara berjalan menuju ruang televisi dimana Kevin masih serius bermain play station dengan Arsen disampingnya.

"Kevin stop main game, gue udah buat sarapan, kalo gak berenti, gue siram air panas!" ucap Kiara yang langsung membuat Kevin menghentikan permainannya.

Bukan tanpa alasan, gadis itu gadis nekat.

"Pak Rio sarapannya udah siap!" ucap Kiara yang melihat Mario memasuki rumah dengan baju yang sudah penuh keringat.

"Arsen mainannya dilanjut nanti ya, buna udah buatin makanan," ucap Kiara sambil mengelus pucuk kepala milik Arsen dan menggendongnya untuk menuju arah ruang makan.

Dimeja makan dimana semuanya sudah berkumpul, Kevin mulai membuka pembicaraan.

"Kia, kayanya kita butuh orang yang multifungsi deh," ucap Kevin  yang tiba tiba bersuara.

"Maksud lo?" tanya Kiara yang masih fokus menyuapi Arsen.

"Kalo kita gak ada yang dirumah, yang jaga Arsen siapa? Terus yang beres beres rumah siapa?" tanya Kevin yang ternyata sifatnya masih tetap sama, tidak mau direpotkan dan mau menjalani hidupnya secara masing-masing, tentu saja itu bukan sifat dari Kiara.

PRESMAWhere stories live. Discover now