PRESMA || CHAPTER 16

86.3K 7.3K 77
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Devan yang kesal akhirnya langsung merebut ponsel itu dari tangan Kiara.

"Bubu, gak pen—"

"Gilang? " tanya Devan yang memotong ucapan Kiara.

Saat membaca nama kontak yang tertera, tanpa pikir panjang akhirnya Devan mengangkat panggilan itu, sambil melayangkan tatapan intens ke arah Kiara.


Tidak ada yang bersuara saat Devan menyalakan tombol loudspeaker, hingga Gilang memulai pembicaraannya.

"Halo, Kia," ucap Gilang lewat panggilan whatsapp yang tersambung.

"Halo,"

"Oke, gue gak mau basa basi,"

"Hari ini Devan rapat bareng anggota BEM, main game online bareng gue di ruang presma, makan siang bareng Ayna, ke perpustakaan bareng Ayna, Devan anterin Ayna ke ruang dosen, Devan ke toko buku bareng Ayna, ngerjain tugas bareng Clarissa, terakhir pulang bareng sama lo," ucap Gilang yang langsung mengakhiri panggilan itu.

"Saya gak suka kamu cari tau tentang privasi saya," sentak Devan yang melempar ponsel milik Kiara ke tangan gadis itu.

***

Mario

Kia nanti malam masakin saya makanan
16.34

'Makin gila ini om om,' gumam Kiara yang berguling-guling diranjang karna semakin dimusuhi oleh Devan.

Kiara berdiri dan berjalan ke arah pintu kamar, didepan pintu terlihat dari kejauhan Devan yang sedang menonton kartun.

Kiara melangkahkan kakinya ke dapur dan mulai bergulat dengan pisau kesayangannya.

Setelah membuatkan masakan untuk Devan, perlahan Kiara mengambil kunci mobilnya dan pergi dari rumah tanpa pamit.

Karna, Kiara takut Devan akan semakin marah.

Sesampainya di hotel milik Mario, Kiara langsung berjalan ke arah dapur, disana ada Arsen yang sudah menunggu masakan milik Kiara.

Mario memang belum sempat mencari apartemen atau membeli rumah, karna baru tiba di Indonesia, Mario dan anaknya lebih memilih untuk menetap sementara di hotel.

Akhir-akhir ini hubungan Mario dengan Kiara sudah hampir seperti kakak beradik, tak jarang Kiara menceritakan tentang suaminya Devan, kepada Mario.

"Kenapa pak?" tanya Kiara yang melihat Mario sedikit murung dari biasanya.

"Gapapa," jawab Mario tanpa mengalihkan pandangan ke arah Kiara.

"Kia pamit pulang," ucap Kiara setelah selesai menyuapi Arsen.

***

Setelah empat hari mendapatkan kesialan yang sangat buruk. Akhirnya, tiba saatnya untuk menepati permintaan Mario yang kesepuluh.

"Kia ini permintaan saya yang terakhir," ucap Mario yang menatap wajah Kiara.

"Apa?" ucap Kiara malas.

"Jadi pacar pura pura saya untuk nanti malam," ucap Mario yang membuat jantung Kiara berdegup kencang, ia tidak bisa menolaknya tapi tidak mungkin untuk menerimanya bisa-bisa jika anak kampus tau tentang hal ini, ia akan semakin menjadi bahan gosip sehari hari.

"Abis itu selesaikan?" tanya Kiara pada Mario.

"Iya," jawab Mario.

***

Kiara berjalan memasuki rumah dengan wajah penuh senyuman manisnya, Kiara mandi lalu duduk di depan televisi untuk menonton drama Korea berjudul Penthouse.

"Jam tujuh kita ke rumah orang tua saya," ucap Devan yang tiba tiba berada disamping Kiara.

Setelah mengatakan hal itu, Devan langsung berjalan ke arah kamar sedangkan Kiara masih menatap bingung ke arah Devan.

Hingga Kiara baru tersadar bahwa ia memiliki janji penting dengan Mario.

"Tapi—" ucap Kiara yang terpotong karna suara pintu kamar Devan yang sudah tertutup dengan sedikit keras

***

Saat ini Kiara dan Devan sedang berada di dalam mobil, keduanya tidak ada yang membuka suara sedikitpun bahkan Kiara tidak duduk di sebelah Devan, Devan menyuruh Kiara untuk menempati kursi belakang.

Karna, kata Devan ia malas melihat wajah sok polos milik Kiara. Sedangkan Kiara hanya menurut saja atas apa yang diperintahkan oleh Devan.

Kiara menatap kearah luar jendela, ia bingung harus bersikap seperti apa di depan orang tua Devan.

Sekarang Devan dan Kiara sudah sampai dirumah kedua orang tua Devan.

"BUNAAA!!" pekik seorang anak kecil yang berlari dari dalam rumah menuju ke arah pintu tempat Kiara berdiri.

Anak kecil itu adalah Arsen, anak angkat Mario.

"Arsen," ucap Kiara yang berjongkok untuk menyetarakan tinggi badannya dengan Arsen.

"Pak Mario?!" Sambung Kiara yang terkejut karna tiba tiba Mario sudah berada di hadapannya.

"Lo kenal Kiara?" tanya Mario yang menatap Devan.

Sedangkan yang ditatap juga masih bingung dengan situasi yang tengah terjadi.

"KIARA ISTRI DEVAN LOH ABANG!!" pekik Renata yang berteriak dari ruang keluarga yang bisa dibilang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

Renata Aldebran, merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki jiwa anak muda, kecintaannya pada drama Korea membuat Renata dan Kiara seperti ibu dan anak sendiri karna memiliki satu hobi.

"OH JADI LO YANG SURUH KIARA BATALIN KONTRAK KERJASAMA DI PERUSAHAAN GUE!!!"ucap Mario yang mulai paham dengan alur cerita yang selama ini Kiara ceritakan

"OH JADI LO BANG YANG BAWA ISTRI GUE KE CLUB MALEM!!"ucap Devan yang mulai paham dengan asal usul keributannya dengan Kiara.

"LO JUGA YANG SELINGKUHIN KIARA!!" ucap Mario yang kesal terhadap Devan.

"LO JUGA YANG SELINGKUH SAMA KIARA!!" ucap Devan yang kesal dengan tingkah laku kakak pertamanya, Mario.

"OH JADI LO BENERAN SUAMI KIARA?!" ucap laki laki yang berada tidak jauh dari mereka berdiri sekarang.

"KEVIN?!" pekik Kiara melihat teman lamanya yang juga hadir disini.

"Hai cantik," ucap Kevin yang senang bisa menatap wajah teman lamanya yang sudah ia anggap seperti adik sendiri.

Kevin merentangkan tangannya untuk memeluk Kiara, gadis itu tidak banyak berubah dari dulu sampai sekarang.

"KEVIN TEMEN GUE!!!" teriak Kiara yang langsung berlari memeluk Kevin sedangkan Devan dan juga Mario masih melanjutkan masalahnya.

A/N

Menarik untuk dibaca? Vote
Terlalu alay? Stop, ini cuma imajinasi anak amatiran yang masih labil untuk bicarain tentang cinta, Ok?

PRESMAWhere stories live. Discover now