PRESMA || CHAPTER 07

97.4K 8.8K 226
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Saat ini seluruh maba atau mahasiswa/i baru, mereka berkumpul di sport hall utama dimana seluruh tugas akhir yang telah diberikan oleh para katingnya harus segera dikumpulkan perfakultas.

Di sisi lain ada seorang gadis yang tengah disibukan mencari sepucuk kertasnya yang sudah lengkap dengan tanda tangan.

'Ah, ini pasti karna kak Kiara nabrak gue!' Gumanya.

Hingga tibalah saatnya Ayna dimarahi oleh para kating. Sebenarnya, Ayna tidak masalah jika ia dihukum, dirinya jadi punya alasan untuk cari perhatian dan dekat dengan Devan.

Ya, Ayna salah satu mahasiswi baru di Aseanic yang menyukai Devan sejak pertama kali pertemuan mereka.

"KAMU GIMANA SIH KERTAS BISA HILANG!!" pekik Clarissa yang geram terhadap ulah mahasiswi baru yang ia bimbing.

Sedangkan dilain tempat ada Kiara dan Anala yang sedang berada diruangan KAJUR mereka yang merupakan kepanjangan dari ketua jurusan, atau yang sering kita dengar dengan nama KAPRODI (Ketua Program Studi). Merekalah yang bertanggung jawab atas berbagai hal yang terjadi pada program studinya, termasuk jika ada mahasiswa/i yang bertengkar.

Tiap hari Anala dan Kiara pasti saja bertengkar, entah karna masalah tempat duduk saat dikantin atau saat mengantri makanan, berpapasan dijalan saja bisa membuat keduanya adu mulut, benar benar biang onar.

Akhirnya, Kiara dan Anala dibawa menghampiri sport hall utama, dimana seluruh mahasiswa/i baru sedang manjalani tugas akhir mereka dan terlihat beberapa mahasiswa/i sedang berputar mengelilingi lapangan yang kurang lebih sebesar lapangan sepak bola.

Pak Malik yang merupakan ketua program studi mahasiswa/i kedokteran Aseanic, kini dirinya sedang berbincang bincang dengan Devan.

Setelah selesai pak Malik pergi meninggalkan lapangan dan tinggalah Kiara dan Alana yang sedang ditatap tajam oleh presiden mahasiswa Aseanic.

Devan menatap ke arah Kiara lekat lekat seperti ada perasaan ingin marah dan juga kecewa dengan tingkah laku Kiara.

"Dev, Ayna pingsan!" celetuk Clarisa sinis.

Mungkin karna ia curiga bahwa Ayna hanya pura pura pingsan, bagaimana mungkin mahasiswi yang baru lari dua putaran lapangan sudah pingsan dengan posisi yang terarah?

"Bawa keruang kesehatan nanti gue kesana," ucap Devan tanpa mengalihkan pandangannya.

***

"KIARA, ANALA! SILAHKAN BERDIRI DI TENGAH LAPANGAN!!" pekik Devan dengan suara bariton.

Semua mata kini menatap kagum sekaligus takut pada Devan, terlebih Kiara yang terus terusan memanjatkan doa agar selamat dari suaminya.

Berbeda dengan kalangan gadis gadis mahasiswi baru.

'Berwibawa banget woi anjirr rahim gue anget,'

PRESMAWhere stories live. Discover now