PRESMA || CHAPTER 13

90.7K 7.5K 70
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Hari ketiga semuanya berjalan baik baik saja, kasus Ayna dilanjutkan ke KAPRODI jurusannya, pada akhirnya keputusan finalnya Ayna dipulangkan terlebih dahulu.

Sekarang sudah pukul lima sore, seluruh mahasiswa/i sudah bersiap-siap untuk pulang. Hanya tinggal menunggu bus dari universitas, Devan juga sudah minta maaf atas dirinya sendiri untuk sikap yang kurang sopan atau kurang etis pada saat menolong Kiara dipantai.

Untungnya saat rapat dengan para anggota organisasi berserta dengan dosen pembimbing mereka semua justru dibuat bangga atas sikap Devan yang terlihat dewasa dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan.

"Bubu kapan sih selesainya?!" tanya Kiara yang menunggu didepan mobil milik Devan.

Ekspetasinya, kebanyakan gadis akan berpikir bahwa mempunyai hubungan dengan ketua BEM mereka akan mendapatkan hal-hal manis, seperti menjadi bahan sorotan atau dibela dengan jabatan ketuanya.

Realita yang sesungguhnya adalah menjadi bahan omongan, gosip yang selalu di incar para mahasiswi, pembenci dimana-mana, bahkan padahal ketika dihukum presma tidak akan melibatkan perasaan, setiap hari akan disibukkan oleh tugas, pagi kelas, siang rapat konferensi, sore rapat koordinasi, belum lagi rapat dadakan lainnya.

"Tinggal nunggu mobil kampus," jawab Devan yang memegang dahi Kiara hanya untuk mengecek suhu tubuhnya.

Setelah kejadian itu Kiara sedikit demam dan membuat Devan dimarahi habis habisan oleh kedua orangtuanya lewat sambungan telepon.

"Dingin tau!" gerutu Kiara sambil menunjukkan wajah kesal.

"Gak ada yang nyuruh kamu  pakek baju kurang bahan," ucap Devan yang melirik ke arah Kiara.

"Masih untung Kia gak pakek bikini," cicit Kiara yang masih bisa didengar oleh Devan.

"Yakin?" tanya Devan yang menatap Kiara dengan tatapan hororr.

Kiara yang merasa ini adalah situasi yang tidak baik, langsung saja ia menggelengkan kepala, membuat Devan menarik ujung bibirnya.

"Masuk mobil sana," ucap Devan sembari melepaskan almamater yang ia gunakan, kemudian memakaikannya ke bahu Kiara.

Devan yang hanya memakai kaos putih polos terlihat sangat tampan di mata Kiara.

***

Ini adalah hari minggu, biasanya Kiara akan olahraga dengan bersepeda, memasak banyak makanan, kemudian membereskan rumah, banyak kegiatan yang akan ia lakukan dihari ini.

Sedangkan Devan, ia akan bangun siang lalu akan menonton anime sambil sarapan di ruang keluarga, setelah itu mengadakan rapat melalui zoom meeting dari sore hingga malam.

"Bubu!" ucap Kiara sambil berjalan mendekati Devan dengan senyuman mencurigakan, tapi Devan tetap bersikap tidak peduli.

"Hm?" ucap Devan yang masih fokus terhadap game online di handphone miliknya.

"Kia abis coba make up, cantik gak bubu?" tanya Kiara yang saat ini sudah berada di hadapan Devan dengan riasan make up terbaru.

"Semua cewek cantik," jawab Devan yang tidak melirik ke arah Kiara sedikit pun.

PRESMADonde viven las historias. Descúbrelo ahora