PRESMA || CHAPTER 05

102K 8.9K 179
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Semalaman Kiara begadang mendengarkan rapat tentang kegiatan kemping yang akan dilakukan setelah selesai OSPEK, tentu saja dari balik pintu kamar karna pasalnya ia tidak mau dibilang penganggu oleh Devan.

Menikah dengan Devan hingga tinggal di satu atap menurut Kiara banyak sakit hatinya dibanding kesenangannya, benar ternyata bahwa ekspetasi kadang berbanding terbalik dengan realita.

Rapat selesai pukul sebelas malam sialnya Gilang yang saat itu membawa motor hanya bisa mengantarkan satu orang dan dia memilih Kinar karna satu arah dengannya, sedangkan Clarisa tentu saja diantar oleh Devan.

Hal itu berhasil membuat Kiara kesal semalaman. Ya, walaupun niat Devan baik tetap saja ia merasa kesal karna menurut informasi yang Kiara dengar Clarisa pernah menyukai Devan dari awal mereka menjadi mahasiswa/i baru di Aseanic.

Kiara cemburu, dan ia mengakuinya.

"Kia ke aula kuy," ucap Ocha yang tiba tiba datang ke kelas Kiara.

Sekarang memang Kiara berada di kelas, karna menurutnya matahari seperti api neraka jika ia keluar kelas sekarang pasti pakaian Kiara akan bau sinar matahari.

"Panas," celetuk Kiara sambil menatap ke arah luar pintu.

"Lo gak mau liat penampilan anak UKM?" tanya Nara.

Diantara mereka bertiga hanya Naralah yang merupakan anggota BEM, sedangkan Kiara sibuk dengan kegiatannya menjadi beauty vlogger dan Ocha sibuk dengan hobinya tantang menjelajah alam atau yang sering dikenal dengan Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam).

UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) adalah lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para mahasiswa/i yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam kampus. 

"Gitu gitu aja dari dulu," cicit Kiara yang sangat malas untuk melihat pertunjukan anak anak UKM kampusnya.

"Lo yakin?" tanya Nara dengan wajah seriusnya.

"Kapan gue ngerasa gak yakin?" jawab Kiara dengan wajah malas.

"Padahal disana ada adek tingkat yang godain Devan dari kemaren, lo gak tau, kan?" ucap Nara dengan santainya, mendengar itu membuat Kiara yang tadinya duduk langsung berdiri karna reflek.

Jantungnya berdegup kencang, rasa ingin marah, kesal dan geram pun bermunculan didalam dirinya.

"Kita ketribun sekarang," ucap Kiara yang langsung berjalan mendahului Nara.

Kiara sadar bahwa meskipun ia sudah cantik, kaya raya dan mandiri dimata banyak orang. Tapi, tetap saja Devan ya Devan, Kiara yang sudah hampir sempurna saja masih diabaikan, bisa jadi karna Kiara bukan tipe Devan, dan bagaimana jika yang mendekati Devan ada yang masuk kedalam kriteria Devan? Bisa bisa Kiara tertikung, apalagi dengan adik tingkat mau ditaruh dimana wajahnya?

***

Sekarang Kiara sudah memasuki area dimana seluruh mahasiswa/i berkumpul, baik baru mau pun lama hadir untuk menyaksikan pertunjukan.

Kiara duduk ditribun paling depan karna ingin memantau Devan yang sosoknya belum ia ketahui dimana keberadaannya.

Pertunjukan berlangsung biasa saja, biar pun kadang banyak kaum adam yang menggoda Kiara, malah justru mereka dibuat salah fokus karna godaan balik dari Kiara.

PRESMAWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu