PRESMA || CHAPTER 34

75.4K 6.8K 675
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️




"Queen lo mau kemana?" tanya Samudra yang kini tengah bersama Kiara mengelilingi kota Jakarta dengan motornya.

"Ayok ke tempat biasa!" jawab Kiara yang disetujui Samudra.

"Taman bermain anak-anak?" tanya Samudra yang sedikit lupa tentang tempat yang ia dan Kiara sering kunjungi karna memang terlalu banyak tempat yang sering dikunjungi.

"IYA!" ucap Kiara dengan antusias.

"Dilan mainnya balapan motor Queen, tawuran, yakali berubah jadi main ayunan sama prosotan?" ucap Samudra yang menjadi tidak setuju dengan ide yang diberikan Kiara.

"Lo bukan Dilan," ucap Kiara yang emosi akan Samudra yang terus menerus ingin menjadi Dilan.

Sepanjang perjalanan yang tak tentu arah mereka berdua saling melontarkan candaan yang terkadang membuat keduanya tertawa sampai lupa akan dimana dirinya sekarang.

"Queen liat ke arah langit!" ucap Samudra yang direspon cepat oleh Kiara.

"Kenapa?" tanya Kiara saat menoleh ke atas menatap langit yang sebentar lagi mungkin akan turun hujan.

"Kalo langit di perumpain sama lo, tanah itu gue," ucap Samudra yang nada bicaranya mulai mendalami.

"Apasih Samu, gak jelas banget!" ucap Kiara menepuk pundak Samudra.

"Bukan, langitnya mendung sama kaya lo yang lagi sedih diselingkuhin. Karna itu, gue mau jadi tanah yang siap nampung semua air hujan yang turun dari langit," ucap Samudra sambil tersenyum lepas.

"Romantis bangetkan gue jadi mantan?" sambungnya.

Bagi Samudra, Kiara adalah Milea. Yang harus ia jaga sekali pun tidak mungkin untuk bersatu.

Sedangkan Kiara, baginya Samudra adalah Dilannya yang akan selalu bersamanya sekali pun pada akhirnya Dilan akan tetap pergi.

"Makasih udah mau jadi tanah untuk langit," ucap Kiara dengan suara lirihnya namun masih bisa didengar oleh Samudra.

"Queen! Pegangan bentar lagi hujan," ucap Samudra yang berencana melajukan motornya luamayan cepat karna sebentar lagi hujan akan turun.

"Terus?" tanya Kiara yang tidak mengerti.

"Gue gak bisa ngasih jaket gue ke lo, soalnya kalo gue yang sakit, lo gak ada yang ngejagain," ucap Samudra dengan tengil.

"Hubungannya sama gue?" tanya Kiara yang merasa dibodohi oleh ucapan Samudra.

"Gue gak mau lo sakit jadi gue ngasih badan gue untuk hangatin lo," ucap Samudra yang langsung menarik tangan Kiara agar berpegangan pada pinggangnya.

"Lo ambigu," ucap Kiara yang merasa ada yang aneh pada kalimat yang Samudra lontarkan.

"Pikiran lo aja yang kotor!" ucap Samudra yang kemudian melajukan motornya dengan kecepatan seperti seorang pembalap kelas Rossi.

PRESMAWhere stories live. Discover now