PRESMA || CHAPTER 30

77.4K 6.8K 814
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️




Malam ini biasanya semuanya berkumpul diruang keluarga, tapi kali ini tidak karna Kiara yang besok akan ujian praktek membuat dirinya harus belajar dengan sedikit keras.

Devan, Mario dan Kevin pun melakukan kegiatan seperti biasanya, yaitu bermain game diruang keluarga. Sedangkan Arsen, ia asik memakan es krim diatas meja makan.


Hingga suara ketukan pintu terdengar disitulah aktifitas ketiganya terhenti, Devan sebagai adik berbakti akhirnya berjalan untuk membukakan pintu.

Tentu karna paksakan Mario bukan karna inisiatifnya sendiri.

Tidak disangka ada seorang anak laki-laki yang tidak asing di mata Devan. Ya, dia Samudra Antares yang mengantarkan Kiara ke kampus juga rumahnya.

"Siapa tamunya?" tanya Kevin yang berjalan menghampiri Devan.

"Oh mantan Kia, Samudrakan?" ucap Kevin yang membuat ekspresi Devan menjadi sangat datar.

"Eh, kak Kevin," ucap Samudra yang menyapa balik Kevin.

Saat di SMA dulu, Kevin dan Samudra merupakan teman satu sekolah, ya walaupun tidak terlalu dekat tapi hubungan keduanya lumayan baik karna Samudra yang selalu bersama Kiara.

"Bentar ya gue panggilin si Kia," ucap Kevin kemudian berjalan menuju kearah kamar Kiara sedangkan Devan masih tetap berdiri tegak didepan pintu rumah.

"Gue gak disuruh masuk ni?" tanya Samudra yang sebenarnya sudah mengetahui bahwa laki-laki yang kini ada dihadapkannya adalah suami mantannya, Kiara.

"Gak!" ucap Devan dengan raut wajah dinginnya.

Sebenarnya Devan hanya tidak suka Kiara dekat dengan laki-laki manapun, termasuk kedua kakaknya, apalagi dengan mantannya.

Tapi, Devan bersikap seperti ini bukan karna dirinya suka pada Kiara, hanya saja dirinya merasakan hal yang aneh ketika melihat Kiara bersama laki-laki lain.

***

'Jangan diganggu lagi belajar!' gumam Kevin saat membaca tulisan didepan pintu kamar Kiara dan Devan.

"Dih apa-apaan?!" ucap Kevin yang seperti tidak percaya akan tulisan yang di tempel oleh Kiara.

Pasalnya gadis itu tidak mungkin belajar, ia pasti akan mengantuk jika melihat buku pelajaran, jadi sangat tidak mungkin Kiara membuka bukunya. Tugas kuliah saja terkadang masih Devan yang mengerjakan, jika Devan sibuk terpaksa dirinya harus mencari jokian.

"KIARA!!!" pekik Kevin sambil menggedor kamar milik Kiara, sedangkan Kiara yang saat itu memang sedang belajar merasa terganggu karna gedoran pintu yang Kevin ciptakan.

Manusia seperti Kevin memang meresahkan sedari dulu, bahkan saat sudah menjadi abdi negara pun perilakunya tidak menunjukkan sikap tegas dan bijaksana, justru seperti anak remaja yang baru mengalami masa pubertas.

PRESMANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ