PRESMA || CHAPTER 23

83.7K 7.1K 98
                                    

❗DILARANG SILENT READERS❗

Cara menghargai sebuah karya adalah dengan memberi bintang, komentar dan memfollow author 🧊🐬.

‼️ HAPPY READING ‼️



Dua minggu belakangan ini semuanya berjalan dengan semestinya, Mario dan Kevin pun sudah pulang dari tugasnya masing masing.

Kiara juga sudah dipusingkan dengan ujian tengah semester, sedangkan Devan kini tengah fokus pada program kerjanya untuk acara akhir tahun.

"Bapak sewain asisten kebersihan dong," ucap Kiara yang berdiri di hadapan Mario sambil membawa buku kedokterannya.

Kini gadis itu tengah mengeluh karna sulitnya mengerjakan seluruh pekerjaan rumah disaat mendekati ujian tengah semester.

"Katanya bisa ngelakuin sendiri," celetuk Mario yang masih fokus terhadap laptop.

"Kia minggu depan ada ujian tengah semester," ucap Kiara sambil menghentak-hentakan kaki dan merengek seperti anak kecil pada umumnya.

"Hubungannya sama saya?" tanya Mario yang menatap Kiara sambil menaikan sebelah alisnya.

"Kiara sibuk belajar!" ucap Kiara dengan wajah kesal.

"kamu yang sibuk bukan saya," ucap Mario.

"Yaudah bapak gantiin aja tugas beberes rumah! Kiara mau belajar, gak mau beres beres!" ucap Kiara sambil melipat kedua tangannya didadanya.

"Berapa?" tanya Mario yang masih fokus terhadap layar laptop, walaupun ia tau bahwa gadis di depannya sudah sangat kesal.

"Apanya?" tanya Kiara sambil memutar bola matanya malas.

"Katanya suruh sewain pembantu," ucap Mario yang kini beralih menatap Kiara.

"Satu ajalah jugaan cuman satu bulan," ucap Kiara yang kini bersikap manis kepada Mario dengan melebarkan senyumannya.

Sedangkan Mario, ia hanya menggelengkan kepalanya karna gemas terhadap tingkah laku Kiara.

Dilain sisi ada Devan yang sedang dibuat pusing karna laporan yang belum selesai-selesai juga, akhirnya Devan memutuskan untuk turun kebawah mengambil es krim pistachio, salah satu makanan favoritnya.

Ya, rumah berlantai dua ini mungkin bisa dibilang cukup besar. Semua kamar berada di lantai dua sedangkan lantai utama hanya terdapat dapur, ruang keluarga, ruang tamu dan kolam renang.

Devan berjalan keluar dari kamarnya, saat ingin berbelok kearah tangga ia melihat Kiara dan Mario sedang asik mengobrol, tentu saja hal itu membuat Devan kesal hingga akhirnya meneriakkan nama Kiara dari tempatnya berdiri sekarang.

Devan juga tidak tau alasannya kenapa dirinya emosi melihat kedekatan itu.

"KIARA!!" pekik Devan yang membuat Kiara langsung mendengakan kepalanya untuk mencari keberadaan Devan.

"Kenapa bubu?!" ucap Kiara yang sedikit menaikan intonasi suaranya agar bisa didengar Devan.

"Ambilin saya es krim, terus anterin ke kamar! SEKARANG!!" ucap Devan dengan suara ketus.

PRESMAWhere stories live. Discover now