aku adalah malaikat maut mu

1.5K 52 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi. Bell masih tetap berada di bangkunya.

Ia tidak bergerak sama sekali. Bell menatap ke tiga pria yang berada di hadapannya. Bell menaikkan alisnya seolah mengatakan 'apa'.

"Nih buat Lo". Ujar rayen memberikan makanan ringan kepada bell.

"Thanks". Ucap bell.

Semua orang melongo melihat rayen memberikan bell makanan. Rayen dan yang lainnya tidak pernah berbuat manis seperti itu kepada siapa pun.

Apa lagi Gabriel, cowok dingin dan tidak ada yang bisa menaklukkan pangeran Ace itu.

"What, apa gw gak salah liat, rayen ngasih anak baru itu makanan". Ujar kia.

"Gabriel aja kagak pernah ngasih gw makanan". Ujar Laura.

Sepertinya Laura masih belum kapok dengan kejadian tadi.

Bell memakan makanan yang sudah di belikan oleh rayen tadi. Sesuai kesepakatan yang mereka buat tadi malam, rayen harus menjadi babu bell selama sebulan, tentu saja hanya teman teman rayen lah yang tau tentang hal itu.

Satu sekolah masih belum tau dengan kejadian yang sebenarnya. Laura menatap bell benci. Gabriel dan 2 sahabatnya keluar dari kelas.

Mereka berjalan menuju ke kantin.

Setelah Gabriel dan 2 sahabatnya pergi. Baru lah Laura dkk mulai bereaksi.

Semua murid dalam kelas hanya diam. Mereka tidak berani dengan Laura dkk. Laura and the geng berjalan kearah meja bell.

Laura memukul meja bell sehingga membuat bell kaget + keselek makanan yang ia makan.

Uhuk uhuk

Bell mengambil air minum yang berada di atas meja lalu meneguknya. Kemudian bell menatap tajam si pelaku.

Laura merasa takut dengan tatapan yang di berikan bell padanya. Tapi ia harus menepis rasa takut itu. Ia tidak ingin terlihat takut dihadapan bell.

"CK, mau apa lagi Lo?" Ujar Bell.

"Mau gw?". Ujar Laura dengan senyum sinisnya." Lo jauhin Gabriel dan sahabatnya".

"Gw gak ada hubungannya sama mereka" ujar Bell.

" Alah, alasan Lo. Mana ada maling mau ngaku". Ujar Lia.

"Bener banget tuh, lu itu anak baru di sini, udh sosok an dekatin Gabriel sama temannya". Ujar Zila.

" Heh gue gak ngomong sama lo, diem deh lo". Ujar bell menatap zila.

Gadis itu terdiam setelah bell menggatakan itu. ia tidak menanggapi perkataan Laura dan teman temannya.

"Pasti Lo masuk kesini karena beasiswa". Ujar Laura. Bell lagi lagi hanya diam.

"Iya kayaknya.mana ada yang bisa masuk ke sekolah elit gini". Ujar Lia memancing emosi bell.

"Miskin banget sih Lo" ujar Zila. Bell mengepalkan tangannya.

Emosinya sudah tidak tertahankan lagi.

Bell berdiri, lalu menentang kaki Laura hingga membuat sang empu terjatuh dan meringis kesakitan.

"Gw gak se miskin yang kalian bilang. Gw masuk sini bukan karena beasiswa. Gw lebih kaya dibandingkan Lo pada". Ujar Bell.

Mereka hanya diam. Ini pertama kalinya bell meluapkan emosinya.

"CK, dasar miskin". Ledek Zila yang tidak kenal takut.

Baru saja Bell mau meninju Zila. Tangan bell sudah di tahan oleh Gabriel.

Quen Of MafiaΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα