bk

1.2K 41 2
                                    


Saat ini bell dan Gabriel sedang berada di UKS untuk mengobati luka bell. Gabriel dengan cekatan membersihkan luka bell.

"Sakit anjing, lo ikhlas gak sih ngobatin gw". Ujar Bell ngegas.

"Ya elah, gw udah pelan pelan, Lo nya aja yang lebay". Ujar Gabriel.

"Apa Lo bilang? Gw lebay?". Ujar Bell.

"Gak gak, makanya tahan dulu". Ujar Gabriel.

" Hadeh, sial banget nasib gw hari ini, udah lah bangun telat, di bully, nanti apa lagi". Ujar Bell.

"Lo jangan gerak dong" ujar Gabriel.

"Santai bro, gak perlu ngegas juga kali". Celoteh bell.

"Makanya Lo diam dulu, gimana gw bisa ngobatin Lo kalau Lo gerak gini". Ujar Gabriel dengan sabar.

"Iye iye". Ujar Bell. Ia diam.

Gabriel kembali mengobati luka bell. Luka bell sedikit serius karena bagian kepalanya di pukul dengan kayu.

Bel masuk sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Gabriel sudah meminta izin kepada guru yang mengajar untuk mengobati bell.

Guru itu langsung memberikan izin. Bagaimana dengan Laura?, Tentu saja ia sudah mengadu kepada orang tua.

Gadis itu sangat cengeng. Hanya bisa bersembunyi di bawah ketek orang tuanya. Apa lagi gadis itu juga licik.

Setelah selesai mengobati luka bell. Gabriel menyuruh bell untuk beristirahat.

Tetapi bell tidak mau beristirahat dan ingin kembali kekelas saja. Awalnya Gabriel menolaknya.

Tetapi setelah mengancam bell, baru lah bell beristirahat di UKS dan di temani oleh Gabriel.

"Lo istirahat aja dulu" ujar Gabriel.

"Gak, gw balik ke kelas aja". Ujar bell.

"Nurut atau gw". Ujar Gabriel. Bukannya takut bell malah nantanggi Gabriel.

"Atau apa ha?". Tantang bell.

"Atau gw cium Lo". Ujar Gabriel.

"Gw gak takut sama ancaman Lo". Ujar Bell.

"Benarkah?". Ujar Gabriel dengan smirk di wajah nya. Bell merasa merinding.

Bell turun dari brankar dan hendak pergi dari uks. Tiba tiba tangannya di cekal oleh Gabriel. Bell menatap Gabriel.

"Lepasin gw". Ujar Bell.

"Nurut atau beneran gw cium Lo". Ancam Gabriel.

"Cium aja kalau Lo berani". Tantang bell.

"Siapa takut". Ujar Gabriel.

Perlahan Gabriel mendekati wajahnya dengan wajah bell.

Bell terus menghindari wajahnya. jarak antara Wajah bell dan wajah Gabriel sangat dekat.

Jarak nya hanya beberapa inci lagi. Bell bisa merasakan deru nafas Gabriel.

Tercium aroma mint dari mulut cowok itu. Saat Gabriel akan mencium bell.

"Oke stop, gw ngalah, gw istirahat disini". Putus bell mengalah.

"Good girl". Ujar Gabriel mengacak acak rambut bell.

Bell kesal dengan Gabriel. Kalau Gabriel benar benar menciumnya tadi.

Mungkin First kissnya sudah diambil oleh Gabriel.

Gabriel tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya gadis dihadapannya menuruti perkataannya untuk beristirahat di UKS.

Bell berbaring di brankar. Gabriel duduk di samping brankar bell. Ia memperhatikan wajah bell.

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now