hari yang di tunggu

567 22 0
                                    


Bell terbangun dari tidur nya,dia melihat bajunya sudah berganti dengan baju kaos.bell melihat keselilingnya.

Itu adalah rumah kamar nya.bell berjalan luar dari kamarnya.dia menuruni anak tangga satu persatu.

Bell melihat mommy dan Daddy nya berada di bawah.bell segera menghampiri mereka.

"Sepertinya tuan putri udah bangun".ujar Clara.

"Mom".ujar bell layaknya anak kecil.

"Iya deh.gimana cincin nya?".tanya Clara.

"Kami udah milih cincin nya".jawab bell.

"Gak nyangka,putri Daddy bentar lagi mau bertunangan".ujar Jeffri.

"Terlalu cepat besar ya kan dad".ujar Clara.

"Iya.rasanya Daddy baru aja mending kamu".ujar Jeffri.

"Dad.mom aku bukan anak kecil lagi.aku udah besar dad, mom".ujar bell.

"Di mata kami kamu tetap anak kecil.sampai kapan pun akan tetap jadi anak kecil".ujar Jeffri.

"Dad".ujar bell.dia memeluk Daddy nya.

Jeffri memeluk bell balik.clara pun juga memeluk bell.mereka melepaskan pelukannya.

Jeffri dan Clara menatap putrinya. Rasanya mereka tidak mau melepaskan putri semata wayangnya.mana ada orang tua yang rela melepaskan anak nya.

Tapi demi kebahagian bell.mereka merelakan bell berbahagia bersama dengan lelaki pilihannya.

"Makan malam yuk.makan malam nya udah siap".ujar Clara.

"Oke mom".ujar bell

Mereka berjalan menuju ke ruang makan.ian berada di gendongan pelayan.

Mereka duduk di meja makan.semua makan malam sudah di sajikan oleh para pelayan.mereka mengambil nasi dan meletakkan kepiring.

Bell meletakkan lauk ke piring ian.ian dengan senang hati memakan makanan yang di letakkan oleh bell.

Mereka lanjutkan makan malamnya. Tidak ada suara diantara mereka hanya.bahkan suara piring saja tidak ada.

Tak lama,mereka selesai makan.bell membantu Clara meletakkan piring kotor ke wastafel.para pelayan juga membantu mereka.

Ian dan Jeffri bermain bersama di ruang tengah.bell mencuci piring piring kotor itu.

Para pelayan mencegah bell agar tidak mencuci piring.tapi bell bersikeras untuk mencuci piring.

Dan dengan alasan gabut.para pelayan tidak bisa menghentikan bell lagi.mereka hanya memantau anak majikan mereka dari jauh.

****

Hari yang di tunggu tunggu pun datang.hari ini adalah hari tunangan mereka.

Clara dan Jeffri sedang memilih tempat untuk pertunangan mereka.bell berada di kamar nya.

Dia senang bersantai di temani oleh an.bell mengajari Ian tentang mafia.sebenarnya dia tidak ingin menjadikan Ian ketua mafia.

Tetapi kekosongan sebagai leader harus diisi.bell tidak tau harus bagaimana.

"Mama.ian mau jadi kayak mama,biar Ian bisa lindungi mama dari bahaya".ujar Ian.

"Iya sayang.kalau misalnya kamu gak mau jadi ketua mafia.kasih tau mama ya.mama gak mau paksa kamu"ujar bell.

"Ian mau lindungi mama.selama ini mama udah lindungi Ian kan.sekadang giliran Ian yang lindungi mama".ujar Ian.

"Anak pintar".ujar bell.

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now