siapa Lo sebenarnya?

1.3K 46 0
                                    


"Aku malaikat maut mu". Jawab Bell dengan tertawa iblisnya. Pria itu ketakutan, Gabriel dan Zeus merinding

***

"Kasih tau siapa yang nyuruh Lo buat bunuh bokap gw?". Tanya bell

"Gw gak bakalan jawab siapa yang nyuruh gw". Jawab pria tersebut.

"Kalau Lo gak mau jawab ya terpaksa dengan cara kasar". Ujar Bell.

Bell mengambil pisau yang berada di dekatnya. "Kalian keluar aja dulu". Pinta bell.

"Baik lord". Jawan Zeus. Zeus dan Gabriel keluar dari ruang penyiksaan.

"Masih gak mau kasih tau siapa yang nyuruh Lo buat bunuh bokap gw?". Tanya bell dengan sisa kesabarannya.

Ia sudah tidak punya banyak kesabaran lagi. Apa lagi jika untuk musuh, bell akan langsung menghabisi mereka, terkadang dia juga menyiksa mereka agar hasrat membunuh nya terpuaskan.

"Gak. Gw gak bakalan ngasih tau". Jawab pria itu yang masih kekeuh dengan jawabannya.

Bell berjalan menuju ke arah pria itu. Ia menyayat pergelangan tangan pria itu. Pria itu merintih kesakitan.

"Cepat jawab!!" Bentak bell.

Pria itu diam. Dia tidak menjawab bell itu membuat bell semakin emosi.

"Lo jawab atau gw siksa Lo sampai jawab pertanyaan gw. Kalau Lo jawab gw bakalan biarin Lo hidup". Ujar Bell memberi kesempatan kepada pria itu.

Tentu saja itu adalah kesempatan yang bagus. Bell masih berbaik hati memberikan pria itu kesempatan untuk hidup, tentu saja itu tidak gampang.

Bell akan menyuruh orang lain untuk mengawasi gerak gerik pria itu. Pria itu masih tidak menjawab.

Bell kembali menyayat kaki pria itu. Pria itu merintih kesakitan.

"CK, membuang buang waktu ku saja. Aku sudah berbaik hati memberikan mu kesempatan yang bagus. Tapi tidak masalah kalau kau memilih untuk di siksa. Aku juga sudah lama tidak menyiksa orang". Ujar Bell.

Bell memotong jari pria itu satu per satu. Pria itu merintih kesakitan yang luar biasa.

Darah nya bercucuran dan mengenai wajah cantik gadis itu.

"He.. hentikan". Ujar pria itu.

Bell tidak menghiraukan pria itu. Ia melanjutkan memotong jari pria itu satu persatu.

Pria itu merasakan sakitnya. Lagi lagi jarinya di potong oleh bell.

Bell tidak mempunyai rasa kasihan kepada orang. Ia akan menyiksa orang itu sampai puas dan orang itu memilih untuk langsung di bunuh dari pada di siksa seperti itu.

"Aaarrrggggghh...".

Suara di ruang penyiksaan terdengar sangat memilukan. Bell tertawa.

Ia mengukir sesuatu di kulit pria itu.

"Maha karya yang luar biasa. Kau harus melihatnya" ujar Bell.

Ia memberikan cermin kepada pria itu. Pria itu sangat ketakutan.

"He... Hentikan". Ujar pria itu dengan suara paraunya. Bell tertawa senang. Baginya itu adalah mainan yang sangat menyenangkan.

"Lemah. Aku bahkan belum memotong tangan mu". Ujar bell. Bell terlihat seperti psikopat. Ia sangat senang .

Bell mematahkan tangan pria itu. Lagi lagi pria itu merasakan ngilu di bagian tangan nya.

"Bunuh saya cepat, cepat bunuh saya". Ujar pria itu.

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now