bully

1.4K 43 0
                                    

Bell masih berkutat dengan laptopnya. Bell membaca informasi yang di berikan oleh anak buahnya. Ada satu hal yang paling di takutkan oleh bell, ia takut kalau mereka tau kalau keluarga Agatha adalah mafia.

itu akan membahayakan mereka karena mereka mempunyai banyak musuh di luar sana. Bell berdiri. Ia berjalan menuju ke arah jendela kamarnya.

"Ini lah yang paling aku takuti. Cepat atau lambat mereka akan tau siapa sebenarnya keluarga Agatha". Guman bell.

***

Bell keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuruni anak tangga.entah kenapa hari ini bell merasa tidak bersemangat.

Bukan karena masalah yang tadi siang.sesampainya di lantai 1. Bell melihat keluarganya sedang berkumpul di ruang tamu.

Sepertinya mereka akan kedatangan tamu. Bell berjalan menuju ke ruang tamu. Saat ia berada di sana. Ia melihat ada 1 cowok yang mirip dengan Gabriel.

"Eh sini duduk sayang". Ujar Clara.

"Ya mom". Jawab Bell. Bell duduk di samping Daddy nya.

"Hai bell". Sapa Gabriel.

"Hai". Balas bell.

"Sebaiknya kita makan malam bersama aja.mumpung kalian datang kesini". Ujar Clara

"Gak usah, kami pulang aja". Ujar Bima.

"Makan bareng aja kita, sekalian memperkuat tali silahturahmi kita". Ujar Jeffri.

"Ya sudah. Kami makan malam disini". Ujar elis.

Mereka berjalan menuju ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan. Mereka duduk di meja masing masing.

Para pelayan menghidangkan makan malam. Ada banyak makan malam yang di hidangkan oleh pelayan agatha. Mereka pun memulai makan malamnya.

Bell duduk di samping Gabriel. Suasana diantara mereka hening. Tidak ada suara satupun diantara mereka.

Sampai tuan rumah memulai percakapan, baru lah mereka berbincang kecil.

"Gabriel sama bell kelihatannya cocok banget". Ujar elis.

"Iya. Mereka kelihatannya serasi banget.". Timpal Clara. Dan membuat bell langsung terdesak.

Uhuk uhuk

"Air". Ujar Bell. Gabriel dengan cepat memberikan air kepada bell.

"Pelan pelan aja". Ujar Gabriel. Kedua orang tua mereka melihat kelakuan mereka berdua.

"Mommy apaan sih". Ujar Bell.

"Ya kan mommy ngomong sesuai kenyataan nya sayang" . Ujar Clara.

"Iya. Tante rasa kalian cocok deh jadi pasangan". Ujar elis.

"Ma" . Ujar Gabriel.

"Daddy". Adu bell dengan suara manja.

"Daddy gak ikut ikutan ya". Ujar Jeffri. Itu membuat orang tertawa.

Bell menahan malu begitu pula dengan Gabriel. Mamanya sudah membuatnya malu hari ini, tepat di hadapan bell.

Clara dan Elis tertawa melihat rona merah yang ada di pipi mereka. Gabriel dan bell sangat serasi.

Mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah selesai makan. Keluarga Gabriel pamit pulang.

"Kalau gitu kami pamit dulu". Ujar Jeno.

"Iya. Hati hati". Ujar Clara.

"Makasih ya makan malam nya". Ucap Elis.

"Iya sama sama. Lain kali mampir lagi". Ujar Clara.

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now