04. Kekaguman terhadapnya

614 51 19
                                    

Sore ini Yudha telah siap untuk pergi ke masjid melaksanakan shalat magrib dan isya berjamaah

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Sore ini Yudha telah siap untuk pergi ke masjid melaksanakan shalat magrib dan isya berjamaah. Namun,saat di perjalanan menuju ke masjid pandangan matanya tertuju pada ustadzah kia yang sedang mengajar di kelas.

Di kelas itu,ustadzah sangat ramah dan bahagia sampai - sampai ia tertawa lepas saat mengajar tidak seperti biasanya saat bertemu dengan Yudha selalu menundukkan pandangan dan cuek.

Ia terpana dengan senyuman manis ustadzah kia.

Senyum yang begitu indah dan menarik yang membuat nya tak lepas terus memandangi nya.

Akan tetapi,tak dapat di pungkiri bahwa belum ada rasa di hati Yudha mengagumi sosok ustadzah kia. Perasaan di hatinya masih netral saja dan bahkan belum ada sedikit rasa tertarik pada ustadzah kia.

Sehingga,satu tepukan bahu yang dapat menyadarkan pandangan" assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh kamu lagi ngapain di sini?"

Yudha pun menoleh ke belakang mencari keberadaan seseorang yang telah menepuk bahu nya" waalaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh,ternyata lo Rafa!!"

"Iya memang saya,emangnya kamu lagi ngapain di sini? Ah saya tau kamu lagi ngeliatin ustadzah kia ya?"tanyanya

"Ih jangan gr ya lu,orang gue cuman lagi liatin Haidar yang lagi belajar. Apa mau ngapain heh?"

"Nggak saya nggak akan ngapa - ngapain kamu kok,yaudah ayok mau ke masjid kan? Biar bareng sama saya "ajaknya pada Yudha.

"Iya ayok!"

Mereka sampai di masjid dan adzan Maghrib pun berkumandang .

Adzan itu,di kumandangkan oleh Rafa keamanan pesantren sekaligus juga Muazin.

Selesai mengumandangkan adzan Maghrib,Rafa pun menghampiri Yudha memuji diri sendiri karena suara merdu adzan yang telah ia kumandangkan"Gimana da suara adzan saya merdu kan,MasyaAllah hebat kan saya.Ayo dong ada yang mau kamu sampaikan kepada suara bagus saya tadi?"

"Hm..." Memang tidak bisa dipungkiri bahwa suara adzan yang ia kumandangkan itu sangatlah merdu . Namun,ia juga lupa bahwa sebaik-baik yang harus di puji adalah Allah SWT yang telah memberikan nya kelebihan mempunyai suara yang indah.Akan tetapi ia lupa pada hal tersebut sehingga lebih membesar kan namanya dan lupa pada sang pencipta.

Dan beberapa waktu pun berlalu semua jamaah shalat pun telah menyelesaikan ibadah nya dan bahkan sebagian telah pergi ke asrama nya masing-masing.

Yudha pun langsung berdiri dan akan pamit untuk pergi ke asrama nya ,namun saat ia akan pamit kepada pak kyai,pak kyai menahannya untuk tetap berdiam diri di masjid "Pak kyai Yudha pamit ke asrama Yudha dulu ya!" Izinnya

" Yudha sebentar nak," Pak kyai pun menarik tangan Yudha. "Tunggu dulu ada yang harus kami bicarakan dengan kamu,"

"Ada apa pak kyai?" Tanya Yudha polos.

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن