11.setengah rumahnya hilang

324 43 50
                                    

Kembali pulang tuk menenangi
Banyaknya luka yang berantakan
Peluk Hangat sigap tuk
Sembuhkan

~ musik : Kembali pulang
By suara kayu - Feby putri ~

Setelah menyelesaikan sholat ashar nya, Aca menatap cahaya indah yang masuk menyinari wajahnya dari jendela kamar .

langit senja itulah yang ia tatap begitu lama. Hingga tak sadar air matanya terjatuh. Matanya berbinar binar saat melihat senja, teringat akan sebuah kenangan indah yang pernah ia lakukan bersama kakak nya di pantai saat senja .

Ia terus menatap langit itu tanpa lelah sedikit pun, matanya tak pernah luput dari pandangan langit itu. Sebuah monolog pendek pun ia mainkan ,sambil menatap senja dengan wajah sendu "seandainya ada orang yang bertanya siapa sosok terbaik setelah papah,maka aku akan sebut nama mu kak ,kakak yang selalu ada untuk aku,kakak yang sudah rela menghabiskan waktunya untuk menemani ku kemanapun aku pergi. Sosok laki-laki yang mampu dapat meredam emosi nya untuk aku yang mudah tersinggung. Yang rela mengalah demi aku yang keras kepala. Yang rela terjatuh demi aku yang menginginkan banyak hal , terimakasih banyak kak "   

Kepergian Zakir itu belum termasuk waktu yang lama . Namun hati Aca selalu rindu dan terkikis saat melihat kenangan indah bersama nya . Banyak sekali yang ia buat untuk adik tercinta nya itu.

"Bukan untaian kata indah yang selalu ia katakan,bukan juga pujian manis yang selalu ia berikan . Namun, sebuah kata kecil dan nasehat yang memiliki makna besar "  ujarnya dalam renungan.

Sedari tadi ia tidak pernah luput dari pandangan langit,ia yakin bahwa seseorang yang ia rindu saat ini juga merindukan dirinya " kenapa kamu pergi ? Apakah kau tidak menyayangiku atau mungkin kau sudah lelah menjadi kakak ku ?" Gumamnya di sertai kekehan frustasi "aku kalah ka ,jujur setengah rumah ku hilang saat kau pergi . Dunia ku hancur ,pagi ku tak secerah dan seindah kemarin saat engkau ada . Begitu pula dengan semangat Ku." Entah beberapa kali ia merenung tentang kehidupan nya saat ini.

Semuanya telah berbeda disaat kakak nya pergi . Dunia nya hancur lebur, semangat nya pun hilang , bahkan untuk sekedar senyum saja, sangat sulit untuk ia lakukan"kembalilah aku rela kau atur setiap hari,aku rela kau marah karena nilai ku jelek,aku rela mengorbankan diriku agar kau tidak di marahi kakek saat balapan motor,aku juga rela berbagi setengah stoberi manis dari nenek,dan aku juga rela kau larang untuk pergi ke perpustakaan atau berhenti mencintai cowok fiksi . Asal kau kembali ,kembali dengan senyuman yang selalu kau berikan padaku"

*****

Di pagi hari,Aca telah berhasil memulihkan dirinya sendiri dengan beberapa luka yang masih setia dengan dirinya .

Kondisi fisiknya mungkin sehat tapi, bagaimana dengan psikis dan mentalnya saat ini . Perih ,sakit ,rindu,rapuh,putus asa itulah yang dapat menemaninya saat ini .

Tak ada lagi seseorang yang dapat memberikan nya semangat dan bahkan senyuman untuk nya saat ia rapuh. Dan bahkan tak ada lagi seseorang yang rela direpotkan dan dibaweli soal perpustakaan sepulang sekolah.

" Aca tunggu gue !!!" Ujar Fransisca teman sebangku Aca . Tangan aca pun di cekal oleh Sisca karena aca terus berjalan saat mendengar panggilan nya " Aca kenapa sih lo ? Bisa kan lo berbalik ke gue saat gue panggil lo ? "

" Maaf gue nggak denger " itulah alasan yang ia buat . Sikap dingin nya pun mulai menjadi - jadi saat ini . Geram, mungkin itulah yang Sisca rasakan saat ini " Lo tau ,gue juga ngerti keadaan Lo saat ini ,tapi please ca , jangan Lo kayak gini !!! Ini bukan aca yang gue kenal "

"Lo ngerti keadaan gue ??? Kalo Lo ngerti,Lo nggak bakal ngomong gitu !!" Ujar Aca

" Aca please !! Gue tau sekarang lo hancur ,tapi gue ada di sini ,lo boleh cerita sama gue ,dan lo boleh peluk gue ca !" Aca pun terus menatap langit mencoba untuk menahan tangisannya yang sudah mulai ingin menetes " Lo boleh nangis di pelukan gue ca !" Ujarnya sambil meraih pundak aca .

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now