33. Kepribadian yang bertolak belakang

294 31 103
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

A

ssalamualaikum semua.

Gimana nih kabarnya? Semoga baik selalu ya!!

Daripada banyak a-i-e-o ada baiknya langsung ke inti.

Selamat ber ovt semua.

Selamat ber ovt semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"ini–––"

"Berantem ya?!"celetuk ustadzah.

Ustadzah masih memperhatikan manik mata Yudha yang mencoba menghindari kontak mata dengan dirinya"Jawab mas!"desak ustadzah.

Yudha pun tersenyum seraya mengangguk-angguk kecil"Iyaa. Maaf ya! Tadi mas habis berantem karena ngurusin anak-anak yang di paksa ngemis oleh sebagian preman"ungkapnya.

"Astagfirullah"pekik ustadzah"Terus gimana mereka mas? Mereka nggak ada yang terluka kan? Mas juga kan?"tanya ustadzah khawatir.

"Tenang ya de! Mereka baik-baik aja ko. Mas juga nggak papa,liat nih cuman dikit yang luka"ujarnya sembari menunjukkan sikutnya yang terluka.

"Ya Allah mas, ngga papa gimana? Itu luka mas. Luka!!"tekannya. Ustadzah pun beranjak pergi meninggalkan Yudha yang masih tengkurap pada tempatnya.

"Mana sini lukanya! Biar Ade obatin"

Yudha pun tersenyum. Mendudukkan dirinya tepat di samping ustadzah. Dengan perlahan, ustadzah pun meniup luka yang ada pada siku Yudha.

Mengelapnya dengan air hangat dan mengoleskan krim pada luka itu. Tak lupa,memberikan perban serta salonpas pada siku Yudha.

Yudha yang sedari tadi memperhatikan tindakan ustadzah pun, seketika merasa mengulang masa saat ia membersihkan serta mengobati luka sang ibu.

"Jadi inget mamah kalo gini––"gumamnya lirih yang tanpa sadar air mata pun ikut membasahi pipinya.

"Mas..."lirih ustadzah.

Dengan cepat,Yudha pun menyeka air matanya. Menarik tubuh mungil ustadzah ke dalam pelukannya"Maaf----ya! Mas selalu ngerepotin kamu. Tapi mas minta,Ade jangan pernah pergi tinggalin mas kayak mamah. Ade harus tetap di samping mas ya!"

"In syaa Allah mas"ucapnya setelah pelukan itu mereka akhiri.

Ustadzah pun tersenyum seraya mendekat dan tidur pada tumpuan kaki yudha sebagai bantal nya"kali ini Ade yang tidur di peluk mas ya!"ucapnya sembari terkekeh kecil.

Di usapnya kepala ustadzah begitu lembut"mau dinyanyiin?"tanyanya dengan suara serak.

Ustadzah pun mengangguk"Boleh mas"

~kamu buatku nyaman

Dalam hangat pelukan

Kamu perasa yang mengerti yang.  kurasa.

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang