28. Di waktu Dhuha

380 39 92
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Halo barudaks gimana damang?

Udah up nih semoga suka ya

Maaf kalo ngawur atau mungkin nggak nyambung.

Di pagi hari Yudha hendak pergi bekerja seperti semestinya setelah sepekan terakhir ini mengambil cuti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Di pagi hari Yudha hendak pergi bekerja seperti semestinya setelah sepekan terakhir ini mengambil cuti.

Sebelum berangkat,tak lupa ustadzah pun menyiapkan perlengkapan yang akan suaminya itu pakai, karena sang empunya berada di kamar mandi.

Sementara itu, dari kamar mandi suara shower pun mulai terdengar jelas. Yudha sengaja mandi lebih pagi dari biasanya agar dapat mampir ke rumah yang ia beli beberapa tahun lalu untuk mengecek keadaan rumah tersebut setelah ia tinggal,agar layak ia huni bersama sang istri.

Tring

Benda persegi panjang pipih itu berbunyi. Terdapat satu notifikasi dari handphone Yudha. Ustadzah mengambil handphone dan mengernyit saat mengetahui id si pengirim chat tersebut.

Degh!

Hati ustadzah langsung merasa sakit saat melihat id kontak tersebut. Entah kenapa,namun tiba-tiba hatinya merasa sakit saat melihat itu "Tea? Siapa dia?" Batinnya

Tangan satunya mengarah memegang kepalanya yang mulai bingung dengan keadaan saat ini"Kia cobalah untuk tenang dan jangan suudzon sama mas Yudha. Berpikirlah positif mungkin dia pekerja mas Yudha" peringatnya sembari terus menggeleng keras menyakinkan bahwa semua dugaannya itu salah.

"Mas"panggil nya. Yudha pun berhenti dari aktivitas nya itu di dalam sana untuk menyahut panggilan sang istri "iya ada apa de?"

"Ini mas ada yang chat kamu!"

"Vn sii"lanjutnya

"Coba kamu dengerin aja de!" Suruh Yudha. Ustadzah pun menurut. Ia mendengar kan vn yang Tea kirim.

Setelah mendengar itu, ustadzah pun memegangi dadanya yang begitu sesak. Nafasnya tersengal kala itu. Entah mengapa,suara anak balita umur 5 tahun yang memanggil Yudha dengan panggilan ayah itu membuatnya begitu sakit.

"Ayah?!" Lirihnya. Tak terasa, cairan bening mulai luruh perlahan dari matanya."Ayah? Ibu? Siapa yang anak kecil itu maksud?"seketika handphone Yudha yang sempat ia pegang itu jatuh perlahan.

"Ayah? Ibu? Bandara? Putri senja? Siapa mereka dan apa hubungannya dengan mas Yudha?" Tanyanya.

Suara langkahan kaki mulai mendekat perlahan ke ranjang tepat ia berdiri saat ini,dan bahkan Bayangan sosok laki-laki mulai mendekat padanya.

Buru-buru,ia menyeka air matanya yang sempat membasahi pipinya dan beralih mengambil handphone sang suami yang sempat terjatuh.

"Lagi cari apa de? Ada yang bisa mas bantu?" Tanyanya sambil mengeringkan rambutnya.

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now