14.masa sulit baginya

279 34 60
                                    

Hari demi hari ia lalui dengan susah payah dalam menahan derita di balik jeruji besi yang telah mengurung nya . Tercabik-cabik hatinya kini .

Gelisah dan tak tau arah terbaik selain mendekati sang pencipta . Di balik ketegaran hatinya dalam menghadapi keadaan ini, sempat tersirat dalam hatinya ingin mengakhiri hidupnya jika tidak ingat pada orang tuanya yang telah berjuang mati matian dalam membelanya .

Yudha pun teringat bahwa besok adalah hari penentuan nya dalam masa tahanan untuk nya " astagfirullah gue belum sholat ternyata " pekiknya

Ia pun segera bangkit dari duduknya dan segera meminta izin untuk mengambil wudhu terlebih dahulu .

Setelah mengambil wudhu,ia kemudian menghamparkan alas berupa tikar untuk nantinya ia pakai sholat. Keterbatasan peralatan tak membuat nya malas untuk melakukan ibadah . Melainkan semakin menyemangati nya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT .

Setelah beres melakukan sholat nya ,ia tak terburu-buru untuk bangkit dari duduknya itu , melainkan melakukan dzikir terlebih dahulu dan kemudian berdoa " ya Allah , engkaulah yang maha mengetahui hati ini . Ya Allah sesungguhnya hati ini sedang terikat pada hati hamba mu yang lain ,ya Allah jika benar kami berjodoh,maka dekatkanlah dan jika kita tidak saling berjodoh,maka jauhkanlah . Sungguh engkau maha mengetahui lagi maha penyayang . Ya Allah hamba memohon hanya kepada mu ringankan lah hukuman yang akan hakim berikan besok ,serta mudahkan aamiin "

Di sela - sela sedang berdoa kepada Allah SWT,pak Vito pun menghampiri Yudha dan menyuruh nya untuk keluar menemui seseorang yang tengah menunggu nya sedari tadi " Yudha ! Ada seseorang yang ingin menemui mu !" Ucapnya sembari membuka sel Yudha

Dalam benaknya, pikiran nya bergelut menanyakan siapa yang akan datang menemui nya hari ini ? Apakah mamah ?

Yudha di sambut dengan senyuman dari seseorang yang sangat spesial baginya . Matanya sembab , mungkin karena terlalu banyak menangis dirinya . " Mah ..." Lirihnya sembari berjalan menuju pelukan sang ibu .

Betapa ringan sudah rasanya saat pelukan itu menghampiri Yudha . Rasanya, seluruh beban yang ada di punggung nya itu telah hilang saat pelukan sang ibu menyapa nya .

"Nak ,mamah minta maaf ya sayang. Karena mamah kamu jadi seperti ini. Karena mamah kamu harus merasakan kepedihan ini . Mamah adalah ibu yang buruk ,ibu yang tak baik I'm not a good mother " rintihannya saat memeluk Yudha .

Yudha pun melepaskan pelukannya ,ia meraih wajah sang ibu yang kini telah basah oleh air mata yang terus menerus membasahi pipinya " mamah ,mamah bukan lah ibu yang buruk . Mamah adalah yang terbaik. Memang benar mah segala kekayaan tidak akan menjamin semua seseorang bahagia tetapi pasti ada yang merasa terkekang . Begitu juga dengan mamah yang dari kecil mempunyai keluarga harmonis ,tentu saja mamah rindu kan ? Makanya mamah cari kebahagiaan mamah sendiri dari om Alex "

Bu Selena pun hanya mengangguk sambil mengusap rambut Yudha " Yudha tau keluarga mamah itu sangat harmonis . Terutama engking ( ayah Bu Selena / kakek Yudha ) kan sering manjain uti dengan berbagai cara ,ya walaupun dengan cara sederhana . Pasti itu kan yang mamah inginkan ? Ini bukan kesalahan mamah . "

Bu Selena bangga melihat sang anak kini bisa mengerti keadaan nya yang hari lalu pernah meninggalkan rumah dan Yudha demi om Alex " mamah ingin menebus semua sayang ,meskipun ngga lama tapi mamah usahakan kamu akan merasakan apa yang dirasakan oleh Dizon dan Marisa selama ini . Kamu mau makan ,mamah suapin ! Kebetulan mamah buat makanan kesukaan kamu ,udah ya sedih sedihnya sekarang makan dulu " girang nya sambil memperlihatkan sekotak makanan yang telah ia bawa.

Suapan pertama kali itu masuk ke dalam mulutnya. Setetes cairan bening pun luruh seketika dari matanya saat merasakan suapan yang sempat hilang dalam 16 tahun belakangan. Ia pikir,tidak akan pernah lagi merasakan suapan ibunya lagi setelah perpisahan itu . Namun ternyata ia salah takdir Allah berkata lain.

Tangannya tak pernah luput dari genggaman sang ibu . Seolah tak ingin terpisahkan dari Kenyataan yang membawanya pada penderitan ini " loh kok nangis sih ?" Tanya Bu Selena sembari mengelus rambut Yudha " Ahaha ngga kok mah "

" Anak mamah itu kuat,baik, ngga boleh nangis ganteng nya mamah " pujinya pada Yudha .

******


Pagi ini , rasa ketegangan pun kembali terasa pada keluarga Yudha . Dimana,hari ini adalah hari keputusan hakim agung atas masa tahanan yang akan Yudha laksanakan .

Di dalam persidangan, seluruh anggota pun telah memasuki ruang tersebut . terutama Yudha yang saat ini menjadi terdakwa kasus pembunuhan .

Skipp

Setelah beberapa saksi serta bukti di berikan,kini saatnya semua mendengar kan pernyataan hakim agung .

Detak jantung keluarga Yudha saat ini tak beraturan . Rasanya jantung ini berdebar sangat kencang rasanya sampai sampai seperti ingin keluar dari tubuh ini .

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh ,DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA . Pengadilan Negeri Jakarta pusat yang mengadili dan memeriksa perkara pidana pembunuhan terhadap sodara Zakir,telah menjatuhkan putusan pengadilan terhadap terdakwa Alkairo Alastar Yudha Malik , menjatuhkan putusan pidana penjara selama 20 tahun di potong masa tahanan "

Tok .....tok ....tok

Bunyi palu pengadilan pun telah di pukul selama tiga kali.

Saat mendengar putusan hakim,om Rangga bangkit dari duduknya . Wajahnya merasa kecewa atas putusan yang pengadilan berikan . Ia ingin mengajukan permohonan banding kepada hakim . Namun,ia melihat tangan Yudha yang terus melambai padanya bermaksud agar orang tuanya itu tidak melakukan hal itu .

Om Rangga pun duduk kembali setelah mendapat isyarat tangan yang di berikan Yudha . Hatinya pasrah kini . Percuma saja rasanya jika ingin mengajukan permohonan banding atau ingin membela diri toh semua juga sudah selesai tak ada gunanya lagi jika melakukan semua hal itu "percuma saja hanya buang - buang waktu " batinnya saat orang tuanya berdiri.

Ada rasa senang sekaligus lega dari keluarga Bagaskara. Rasanya, keadilan kini telah di tegakkan " pah Alhamdulillah ya sekarang semua sudah selesai dan Zakir telah mendapatkan keadilan yang seharusnya " ucap mamah Raina

" Iya mah ," jawab om Bagas singkat

Daripada semua keluarga yang bahagia,hanya om Bagas yang sangat sibuk memainkan benda pipih di tangan nya tersebut .

Entah apa yang tengah ia lakukan pada saat itu. Terkadang,saat mendengar notifikasi dari handphone nya ia merasa gembira sekaligus senang " tapi nggak seru ah kalo nggak hukum mati " ujar selen menengahi.

" Udah ihh jangan gitu ,kak selen ! " Ucap aca penuh penekanan .

Sedari dulu,aca memang kurang suka atau tidak srek dengan teman kakak nya yang satu ini . Awalnya ia kira selen itu baik,tapi dari tata cara berbicara nya atau tingkah laku nya ia berbeda dari pada teman kakak nya yang lain.

Jujur saja saat ini ada rasa mengganjal ragu dalam hati Aca saat mendengar kesaksian palsu selen yang dapat memberatkan hukuman bagi Yudha .

Secercah harapan pun kini hilang tak berbekas dari diri Yudha . Kini adalah masa tersulit baginya dan keluarganya ,Yang dimana ia akan menjalani hidup di dalam jeruji besi selama 20 tahun lamanya . Ia akui jika itu semua tidak adil baginya namun,apa boleh buat jika sudah terjadi ? Memaksa pun kini tak ada gunanya .

Hanya buang buang masa kan . Rasanya ingin sekali ia menghilang dari bumi ini ." Kemana saja lah asalkan hidup nyaman dan tanpa tekanan . Di mars pun boleh " ucapnya pasrah .



Jangan lupa tinggalkan jejak kawan

See you

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now