17. Dukamu Dukaku juga part 2

276 32 56
                                    

"Meskipun ragamu sudah tidak ada,tapi kau selalu memiliki tempat khusus di hatiku "

~Dizon Mikhail Alexander~

"Aku antarkan dirimu untuk terakhir kalinya , berjanjilah untuk menunggu ku kelak . Berjanjilah kau tak akan melepaskan pelukan serta genggaman tangan ini hingga ke Jannah nya Allah kelak "

~ alkairo Alastar Yudha Malik~





Runtuh sudah harapan mereka. Tak ada lagi harapan terbaik untuk ibu Selena dapat bangun dari tidur panjangnya saat itu.

Saat ini, tubuhnya telah terkapar tak berdaya di antara kumpulan para pelayat. Tubuhnya kini telah berbalutkan kain kafan dan telah tertutup oleh kain batik yang menutupinya.

Jajaran pelayat pun kian berdatangan. Lantunan surat Yasin pun telah bergema di sekelilingnya. Rintisan serta tangisan pun tak pernah berhenti dari para keluarga terutama om Alex dan Marisa . Batinnya sakit merindukan sosok wanita yang pernah membuat nya bahagia selama puluhan tahun terakhir ini "maafkan aku ,aku terlalu jahat untuk menjadi suami yang terbaik . Aku terlalu kejam untuk seorang anak kecil yang tak berdaya . Aku terlalu pecundang hingga mengambil istri dari suaminya kala itu . Aku juga tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan isi perasaan ku padamu "

Dizon berhenti sejenak saat ingin meneruskan membaca Alquran nya . Ingin sekali air mata itu jatuh dari matanya yang mulai bengkak" Mah....mamah berjanji kan untuk selalu ada di sisi kami ? Mengapa mamah terkapar lemah kali ini ? Jangan terlalu lama mah tidurnya ,aku tau mamah lelah,mamah letih ,bahkan mama lesu untuk menghadapi egoku yang keras ini . Aku tau juga bahwa mamah terkekang saat papah menyuruh mamah untuk menjauhi kak Yudha ,mamah lelah kan ? Dizon tau mah . Mamah sering kali menangis di balkon rumah sambil memegangi dada mamah sesak. Aku tau mah . Dan bahkan,mamah sering kali melihat foto kak Yudha sambil tertawa kecil. indah sekali ,tapi hati mamah sakit kan ? Do you know mah ? Mamah adalah orang yang terbaik . Mamah rela di Katai jahat atau egois oleh seseorang yang tak kenal dengan kepribadian mamah. Mah bangun !!! Bangun mah. Saat ini ketiga laki laki mamah berada di samping mamah,menjaga mamah ,dan ingin mengantar kan mamah ke peristirahatan terakhir "

Ketiga sosok laki-laki hebat nya pun berada di sampingnya kini . Mengangkat keranda mayat yang saat ini ia gunakan sebagai kendaraan terakhir kalinya . Baju serba hitam itu pun digunakan oleh om Rangga . Di tambah dengan sentuhan jam dan kaca mata elegan yang menambah kharismatik seorang om Rangga .

****

Saat mengetahui kabar Orang tuanya saat ini ,Yudha merasa terpukul atas kepergian ibunya. Jeritan histeris dan tetesan air mata pun tak pernah berhenti dari malam hingga dini hari .

bukan tetesan air mata yang dapat ia rasakan saat ini . namun,rasa bersalah dan kecewa terus menyelimuti dirinya sendiri .

bagaimana tidak,saat ini adalah masa terakhir untuk nya mengantarkan sang ibu ke rumah terakhirnya ,namun apa boleh buat ia tidak dapat ikut mengantar nya karena keterkurungan yang ia rasakan kini .

rasanya sudah jengah dengan semua ini ,Yudha terus memukuli tembok di belakangnya . melampiaskan seluruh kekesalan dan rasa bersalah pada tembok yang mengukungnya saat ini

" Pak bolehkah saya ikut ke pemakaman ibu saya saat ini " izin Yudha sopan .

Namun,tak ada aparat kepolisian pun yang mengijinkan nya untuk menyaksikan sekaligus ikut dalam prosesi pemakaman itu. Yudha frustasi . Saat ini ia terus menggeleng, membenturkan kepalanya pada jeruji besi dan bahkan memukuli tembok tanpa henti .

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now