39. Aqsha dan Aswa

255 19 39
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Selamat siang menuju sore semua?

Siapa yang sempet nungguin aku upp

Piiw reading semuaa

Piiw reading semuaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"kamu harus kuat," ucap om Rangga menguatkan.

Sesaat setelah mengatakan hal itu, om Rangga pun pergi meninggalkan ruangan Yudha untuk menemui kedua cucunya.

Langkah kakinya terasa sangat berat untuk pergi dari ruangan itu. Ruangan yang terdapat di dalamnya seorang putra yang tengah terbaring lemah tak berdaya.

Ruangan demi ruangan ia lewati untuk menuju ruangan bayi. Dimana, di ruangan itu terdapat kedua cucu kembarnya yang tengah mendapatkan perawatan intensif karena keadaan lemah jantung. "Cucu opah," lirihnya.

"Cucu saya juga Ga," sahut kyai sembari menepuk pundak om Rangga.

Om Rangga pun tersenyum. Keduanya saling menatap kedua cucunya yang tertidur nyaman dalam hangatnya inkubator. "Lihat itu! Dia lebih mirip Yudha ya,"

"Iya, padahal dia perempuan. Tapi, mengapa banyak sekali alat yang terpasang di tubuh mereka?" tanya kyai bingung.

"Benar pak, alat yang terpasang memang banyak karena detak jantung bayi nya sangat lemah atau mereka mengalami lemah jantung," sahut Dokter. "Dalam istilah medis, detak jantung janin lemah disebut fetal bradikardia kondisi ini ditandai dengan detak jantung janin di bawah 100 detak per menit." jelas Dokter.

Terlihat, semburat kecemasan pun tercetak jelas di wajah keduanya. Mereka benar-benar cemas dan khawatir akan kondisi kedua cucunya itu, "Boleh saya tau lebih jauh mengenai kondisi itu Dok?" tanya om Rangga.

"Kondisi jantung bayi yang lemah sejak lahir umumnya disebabkan oleh ketidaksempurnaan perkembangan struktur jantung, sehingga dikenal sebagai penyakit jantung bawaan atau kelainan jantung kongenital. Salah satu penyakit jantung bawaan yang bisa memicu gagal jantung pada bayi adalah patent ductus arteriosus (PDA)." jelas Dokter. "Penyebab dari PDA ini salah satunya adalah kelahiran prematur seperti yang terjadi pada kedua cucu anda,"

"Apakah PDA itu bisa sembuh tanpa operasi?" tanya Kyai.

"Tergantung pada ukuran PDA sendiri pak. Jika lubang PDA tidak terlalu besar dan berukuran kecil ini bisa berangsur dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Akan tetapi, kebanyakan bayi mengidap PDA bisa disembuhkan tanpa operasi, yaitu dengan menutup lubang PDA lewat kateter atau tabung kecil panjang," jawab Dokter.

Usai mengetahui bahwa sang cucu bisa sembuh tanpa tindakan operasi, membuatnya sedikit lega karena penyakit kedua cucunya itu bisa sembuh tanpa operasi. "Sekarang adalah saatnya. Saatnya untukmu menggantikan posisi Yudha," lirih om Rangga.

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now