13 . keputusan hakim

309 31 22
                                    

Indah waktu itu Saat semua terlihat baik saja Ternyata, cerita kita Tak seindah yang pernah ku bayangkan

Musik : tega ( Tiara Andini )

Hari ini, seluruh jajaran polres Jakarta telah bersiap untuk berangkat ke persidangan kasus pembunuhan terhadap Zakir .

Tak lupa Yudha juga telah bersiap dengan pakaian putih hitam miliknya,serta di dampingi oleh kuasa hukumnya, papahnya,om Arga,kyai dan sang ibu.

Hubungan yudha dan ibunya kini berakhir membaik . Entah berkat apa hubungan mereka membaik . Apakah karena keadaan Yudha saat ini ,atau mungkin keinginan nya memperbaiki seluruh kejadian yang lalu ?

Entahlah yang terpenting saat ini hanyalah persidangan itu.

****

Di kediaman keluarga Bagaskara, seluruh keluarga telah bersiap untuk pergi ke persidangan. Senyuman pun di wajah Aca terus ia suguhkan untuk keluarga atas keadilan yang akan segera di tegakkan " mah,pah ...." Lirih aca .

Kedua orang tua aca pun berbalik dan menangkup pipi aca " apa nak ?" Tanya om Bagas

"Aca boleh nggak izin ngga sekolah sehari ini aja " pinta aca pada kedua orang tua nya.

Kedua orang tuanya itu menggeleng keras dan menampilkan wajah murung" no aca ! Kamu harus tetep sekolah !"

" Tapi pah-"

" Papah ngga suka sayang kalo kamu nggak nurut sama papah . Papah tau kamu ingin ikut ke persidangan kali ini . Tapi,kamu masih ingat dengan janji kamu pada kak Zakir ?"

Aca pun mengangguk " nah gitu dong,anak papah pinter harus nurut ya sayang "

" Baik pah "Dengan rasa murung dan malas,aca pun menuruni setiap anak tangga yang ada di depan rumahnya itu. Namun,saat ia akan menuruni anak tangga terakhir ia kaget bukan main karena mendapati seorang Nathan yang notabenenya seseorang yang tak pernah tau rumah aca , sekarang berada di depannya .

Mata aca terbelalak melihat kehadiran Nathan . Sementara yang bertempat hanya tersenyum manis "ngapain lo ke sini ? Tau darimana lagi rumah gue ?"Bisiknya pada Nathan.

" Shutt,udah nggak perlu tau tentang itu semua ! Sekarang kamu naik, kita berangkat !!"

" Moh aku " tolak aca pada Nathan

Nathan pun tersenyum menatap aca yang tengah sibuk berdiri sambil menatap wajah Nathan kesal .

Nathan pun menarik tangan aca agar dapat naik ke jok motor nya " silahkan duduk tuan putri "

Aca pun menyipitkan matanya " kalo bukan karena mamah sama papah,udah gue ajak gelut juga nih manusia" batinnya .

Mau tidak mau,ia mesti ikut dengan Nathan Karena waktu juga telah menuju siang dan karena kedua orang tuanya pun memperhatikan nya dari atas tangga " oke aca mau berangkat bareng Nathan deh " ucapnya pasrah .

" Om ,Tante kami pamit ya " izin Nathan pada kedua orang tua aca " baik hati - hati nak "

" Baik Tante ,mari " motor pun melaju dengan kecepatan sedang.

*****

Di dalam ruang sidang, ketegangan pun terasa pada keluarga Yudha . Dimana,saat ini adalah keputusan dan kebijakan hakim dalam menentukan pilihan nya .

Yudha pun di bawa ke dalam dengan diiringi pengawasan dari para polisi .

Hakim, jaksa penuntut, maupun jaksa agung pun datang menghampiri ruangan sidang . Rasa ketegangan pun semakin bertambah saat keluarga penggugat berdatangan .

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang