16. Dukamu Dukaku juga part 1

302 32 74
                                    

sudah sepekan,memori indah Yudha dan ibunya itu buat . banyak sekali rasa yang dulu pernah hilang kini hinggap kembali padanya. suapan yang pernah hilang,cintanya, genggam tangan nya, pelukannya,dan bahkan belain kecil untuknya.

" makan yang banyak ya nak ! mamah tau,bahwa ini berat tapi,kamu punya Allah sayang yang selalu ada dan tak pernah pergi meninggalkan kamu " ucapnya sembari mengelus pipi Yudha .

" mamah tau ,mungkin akhir - akhir ini mamah akan jarang menemui kamu disini "

semburat wajah kesalnya pun di tampakkan Yudha . rasanya ingin sekali bersama ibunya sepanjang masa tapi apa boleh buat , ibunya juga memiliki anak dan suami yang harus di perhatikan juga " kenapa mah ?"

" om Alex mau pergi ke Amsterdam untuk menemui pamannya ,dan kebetulan cafe mamah lagi rame banget akhir akhir ini . tapi mamah janji sebisa mungkin bakal luangin waktu untuk kamu nak "

" Alhamdulillah ,kalo cafe mamah rame ! tapi mamah juga harus inget sama kesehatan mamah ya !"

" iya ,mamah pamit dulu ya nak "

mamah Selena pun memeluk Yudha . sangat lama bahkan sampai Yudha hanyut terbawa suasana saat itu " assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh ,mamah akan datang kembali nak " ucapnya

" waalaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh Fii amanilah mah ,Yudha tunggu janji mamah "

entah mengapa,ada rasa haru saat lambaian tangan sang ibu menghilang dari pandangan Yudha . Seolah akan berpisah lama, lambaian itu sangat menyakitkan baginya .

*****

Di perjalanan,angin semilir terus menembus wajahnya saat ini . Jendela mobil ia buka saat merasakan indahnya jalanan yang sepi kala itu.

" Andai kan jalan ini selalu sepi seperti ini,pasti aku akan senang " gumamnya

Mobil itu terus melaju dengan kecepatan sedang. Disibukkan dengan keindahan jalanan sepi tak membuat nya hilang fokus saat ini .

Ia terus menatap jalanan depan sambil sesekali tersenyum manis atas keadaan nya saat ini " jika waktu itu aku tidak meninggalkan mu ,mungkin tak akan pernah ada luka yang melekat pada hatimu saat ini nak " ucapnya penuh haru .

Dering telepon pun mulai mengganggu nya saat ini . Mungkin kesal atas panggilan itu ,tapi apa boleh buat ,ia harus tetap mengangkat nya meskipun rasa kesal melanda .

"Halo... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh " ucapnya dari seseorang di sebrang sana .

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh ,ah iya mas ada apa ? Aku sedang berada di perjalanan menuju rumah , sebentar lagi sampai " jelasnya

Ibu Selena pun memutar bola matanya malas,karena saat ini ia kembali pada jalanan yang ramai " baiklah aku hanya bertanya saja , takutnya kau berada dalam keadaan yang tidak baik - baik saja ,sebab sedari tadi aku mengkhawatirkan mu" ucapnya gelisah .

"Apa kau tidak menepi saat ini ?"

" Aku tidak menepi sebab sudah terlanjur "

" Astagfirullah,sudah lah kau menepi terlebih dahulu ! Baru kita bicara !"

Mengetahui hal itu,ibu Selena pun bergegas menuju tepian di depan sana . Namun saat ingin menepi , tiba-tiba handphone nya terjatuh dan ia pun mencoba untuk mengambil nya .

"Ini handphone kemana sih ? Kok nggak ada sih " pekiknya saat mencoba mencari keberadaan handphone nya .

Ia terus mencoba untuk mencari keberadaan handphone nya itu . Bukannya ketemu,malah nihil handphone itu pun semakin jauh.

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now