08. kehilangan rumah

398 45 46
                                    

⚠️mengandung adegan kekerasan ⚠️

Subuh itu Yudha pun terbangun dari tidurnya itu . Ia terbangun lebih awal dari biasanya ,lalu ia pun mengerjakan beberapa pekerjaan nya seperti membersihkan tempat tidurnya dan langsung bersiap ke kamar mandi . Tak lupa ia juga membangun santri se kamarnya itu.

Ia pergi ke masjid dengan menggunakan pakaian lengkap nya dengan peci hitam yang telah di pakainya , yang semakin membuat aura ketampanan nya itu bertambah . Meski subuh masih beberapa menit lamanya ,ia lebih memilih untuk datang lebih awal untuk sekedar murojaah hafalan atau bahkan sholawatan.

Akhirnya,ia pun memutuskan untuk sholawatan terlebih dahulu . Sholawat yang ia akan nadhom kan adalah sholawat Busro .

Allahumma shalli wa sallim ‘ala
Sayyidina Muhammadin shahibil
busyro shalatan tubasysyiruna biha. Wa ahlana wa auladana wa jami’I masyayikhina wa mu’allimina wa thalabatana wa thalibatina. Min yaumina hadza ila yaumil akhirah.

Teryuh dengan suara merdu nan indah Yudha ,para santri maupun santriwati pun terbangun dari tidurnya .

" MasyaAllah ini teh suara siapa nya ? Meni merdu kieu " puji Siti

" Iya ih , MasyaAllah " seru Hana .

Tak lama pun seluruh santri pun berhasil berdatangan untuk menunaikan ibadah shalat subuh berjamaah .

*****

Beberapa hari terakhir ini Yudha seringkali menemui ustadz kafi di kantornya . Ya ustadz kafi adalah salah satu ustadz yang dekat dengan Yudha tak jarang ,Yudha juga sering cerita mengenai asramanya pada ustadz kafi . Bukan hanya itu saja ,bahkan Yudha juga terang - terangan menyebutkan kriteria seorang wanita yang yudha kagumi itu.

"Yudha,ada salah satu qoutes dari Ali bin Abi Thalib yang mungkin saat ini berguna bagi kamu " Apapun yang akan menjadi takdirmu , akan mencari jalannya menemukan mu" jadi sudah jelas jika dia adalah takdirmu maka Yudha tak perlu lagi bingung bagaimana cara mendapatkan nya , karena jika takdir itu lah yang akan mencari jalannya menemukan Yudha "

" Lalu ustadz yang harus Yudha lakukan saat ini apa ?"

" Yang harus Yudha saat ini lakukan hanyalah DUIT "

" Hah uang maksudnya ?" Tanya Yudha

"Duit itu singkatan ,bukan uang yang artinya :
D= doa
U = usaha
I = ikhtiar
T= tawakal
Yudha paham ?"

" Afwan ustadz mau bertanya ikhtiar dan tawakal itu apa ?"

" Yang di maksud dengan ikhtiar ,Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang berarti sama dengan berusaha. Secara istilah ikhtiar yaitu segala perbuatan yang dilakukan manusia untuk mencapai sesuatu yang ia inginkan atau suatu usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya dan dilakukan secara sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh, dan semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala kemampuan dan ketrampilannya serta dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam. Jika kita telah berusaha tinggal kita sandarkan atau serahkan kepada Allah SWT atau yang kerap di sebut dengan tawakal . Bagaimana Yudha apakah jelas ? Fahimtum?"

"Jelas banget ustadz , fahimna . Jadi kalo ikhtiar itu adalah berusaha dan kalo tawakal itu berserah diri kan atau menyerahkan seluruh usaha yang telah kita lakukan pada Allah SWT"

" Nah betul itu . Selain itu juga kamu bisa berjuang lewat jalur Langit  "

" Maksudnya Yudha harus ke langit dulu gitu ? Mau ngapain ustadz ?" Tanya Yudha polos .

Mendengar pernyataan polos dari Yudha ustadz kafi pun tak bisa menahan tawanya sendiri " hahaha..... astagfirullah Afwan Yudha . Bukan seperti itu ,jadi jalur Langit itu seperti kamu melangit doa gitu dan sholat di sepertiga malam terakhir " ujar ustadz kafi

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now