18 . si licik aril

259 37 54
                                    

Jika kau adalah cahaya dalam hidup ku,maka sekarang akan gelap karena cahaya itu telah redup bahkan mati kini 

~ Alkairo Alastar Yudha Malik ~

"Jangan bangunin gue dari mimpi buruk ini . Mimpi yang tak akan pernah ada ujungnya. Bilang sama gue bahwa mamah hanya tidur sebentar untuk menghilangkan rasa lelahnya itu " ucapnya sambil menatapi jeruji besi yang mengurungnya.

Sampai pagi ini,Yudha terus merintih rindu pada orang tuanya itu . Padahal, kuburan nya itu masih basah dan bahkan belum genap sebulan tapi ia merindukan sosok ibunya itu." Pagi ini mamah ngga akan nganter makanan kan buat Yudha ? Siapa mah kalo bukan mamah ? " Gumamnya.

Bersandar pada jeruji besi ,hanya itu yang dapat ia lakukan kini. Buaian serta lelucon kecil pun kian bergema di antara mereka. Itu semua semata-mata bukan untuk kebahagiaan mereka sendiri, melainkan ingin melihat Yudha terhibur agar tidak terpuruk dalam keadaan ini . Namun,berbeda dengan Yudha yang kini murung tidak ingin rasanya ia bertukar tawa atau senyuman walaupun hanya setipis tisu di bagi 1000 lembar.

" Yudha ,ada tamu untuk kamu !" Ujar pak Vito

" Baik pak " Yudha berharap jika seseorang yang datang itu adalah orang tuanya . Namun,apa boleh buat jika memang kenyataannya orang tuanya tak akan ada lagi di sampingnya kini .

Ia menatap seseorang yang di depannya itu dengan tatapan malas. Bukan malas saja melainkan jijik " ngapain lo ke sini ? Ada perlu apa ?" Tanyanya pada Aril

Aril memberikan senyum remeh . Di tatapnya Yudha dari bawah sampai atas " betah lo pake baju kek gini ? "

Tatapan Yudha beralih . Bukan tatapan jijik lagi yang ia berikan,namun tatapan dendam " gue tanya ,lo ngapain ke sini ?"

" Gue cuma mau bilang turut berdukacita atas meninggalnya orang tua lo  dan turut prihatin atas keadaan lo sekarang !"

" Cih.... lo peduli ? Nggak salah denger gue ? Kenapa kemaren lo ngga dateng aja ke pemakaman mamah ? Kenapa harus datengin gue ? "

" Gue sibuk ,jadi nggak sempat dateng kemaren " ucapnya

" Bohong !!! Gue tau kok kalo di balik kecelakaan mamah ,lo kan dalang nya ! lo kan yang udah bikin mamah kecelakaan ? Ngaku lo !! "

" Bukan gue "

" Ngaku lo !!! Gue tau lo kan yang udah bikin mamah gue meninggal !!"

" Bukan gue !!"

Dengan emosi yang membara,Yudha mendorong tubuh Aril pada dinding lapas . Mengukungnya dan mengangkat jaket Aril hingga membuat Aril sesak nafas " GUE TAU LO KAN DALANG DI BALIK KECELAKAAN MAMAH !!! GUE TAU NGGA MUNGKIN ORANG LAIN KAN !!" perdebatan yang semula kecil itu, terdengar pada telinga aparat kepolisian . Sehingga mereka berdatangan dan memisahkan keduanya " ada apa ini ? Sodara Yudha tolong bersikap sopan !!! Anda saat ini sedang menjalani proses tahanan !!! Apakah sodara tidak ingin jika masa tahanan anda di kurangi ?" Ucapnya

" Lepasin gue !!! " Titah Aril

Dengan terpaksa Yudha pun melepaskan Aril " nah gitu dong lepasin !!! Emangnya lo ngga mau dapet remisi tahanan ??? Lumayan loh daripada lo busuk di penjara " ucapnya berbisik  Aril sambil tersenyum simpul .

" Udah pak kita cuma main - main aja kok ya kan da !! Latihan udah lama nggak berantem hehe"

Setelah polisi pergi meninggalkan mereka berdua ,Yudha menatap tajam ke arah Aril yang asik memberikan senyuman remeh nya " apa lo mau marah ? "

Yudha pun menggeleng keras. Sudah malas untuk berbicara dengan Aril sehingga ia mengambil langkah untuk menggeleng sebagai alternatif Jawaban " emang gue kok yang bunuh nyokap lo ,lo pinter !! Gue emang yang udah tabrak nyokap lo,Lewat mobil truk itu sehingga BOOM mobil nyokap lo terus terpental dan nyokap lo mati Haha "

Ustadzah muda istri mantan brandalan (End) Where stories live. Discover now