11

19K 2K 102
                                    

Selamat membaca!!!!
Jangan lupa kasih dukungannya 🔥

“Aku lelah terus berakting mesra bersama Falcon di depan Kakek Kino sepanjang hari ini.”

Suara Rayta yang terdengar mengeluh membuat Rara yang sedang menyajikan teh hangat di ujung ruangan tersenyum geli.

“Nona, saya yakin jika ingatan anda kembali anda pasti tidak akan berkata seperti itu.” ucap Rara seraya berjalan mendekati Rayta yang tengah duduk di atas ranjang dan memberikan secangkir teh padanya.

Rayta menaikkan sebelah alisnya.“Benarkah?” tanyanya tidak percaya sambil meminum teh yang berada di tangannya. Rayta kemudian berkata kembali setelah selesai meminum teh tersebut. “Lalu ekspresi apa yang akan aku perlihatkan jika  ingatanku tidak bermasalah?”

Rara tersenyum lebar lantas berkata, “Anda pasti akan merasa sangat senang dan merayakan nya dengan minum Wine sepanjang malam.”

“Aku minum Wine? Hei... Jangan mengada-ada usiaku bahkan baru 16 tahun.” ucap Rayta, tapi ia juga tidak memungkiri dengan kepribadian Rayta asli yang bisa dikatakan unik, gadis itu pasti bisa melakukan apapun yang dia inginkan.

“Apa yang tidak mungkin bagi anda nona.”

lihat jawabnya sudah pasti, jadi tidak usah di ungkit lagi. “Baiklah, berarti aku yang dulu memang diam-diam menyukai Falcon.”

“Benar karena perbedaan umur dan kepribadian yang saling bertentang  kalian berdua ketika bertemu kerap kali  bersitegang, anda juga terlalu gengsi untuk memulai pembicaraan dan malah selalu melontarkan perkataan sinis.” Rara menghela napas pelan, “ Di tambah tuan Falcon sejak dulu lebih sering menghabiskan waktu bersama tuan muda Reymond. Karena hal itu anda semakin membenci tuan Reymond.”

“Ah, begitu.” Rayta mengangguk paham, ia kemudian berjalan menuju rak buku yang tadi pagi ia amati. “Terimakasih atas informasi barusan Rara, sekarang aku ingin tahu hal apa yang aku sembunyikan di balik dinding rak buku ini.”

Rara mengangguk patuh, ia lalu berjalan kearah sisi timur menuju patung manekin yang berada di sudut ruangan. Rara terlihat menekan mata manekin tersebut.

Kemudian suara benda yang berderak terdengar di dalam ruangan itu. Rayta  menatap rak buku yang kini sudah terdorong kebelakang memperlihatkan sebuah ruangan gelap yang terlihat tanpa ujung.

“Ayo masuk nona. tuan Ares pasti senang melihat anda?”

“Siapa Ares?” tanya Rayta bingung.

Rara tertawa kecil seraya menepuk keningnya sendiri, “Saya lupa bahwa anda melupakan ingat anda.” dia kemudian berkata dengan nada bersemangat, “ Tuan Ares adalah budak anda yang anda beli dari rumah pelelang dengan harga yang paling mahal lima bulan lalu.” 

Rayta terlihat tercengang dan tidak bisa berkata-kata, Rayta tidak menyangka bahwa sang pemilik tubuh lebih gila dan mengerikan daripada yang ia perkirakan.

*****

Bruk

Reymond meringis pelan tatkala punggungnya membentur  keras tembok bata yang sudah setengah roboh di bagian sisinya,  Lelaki itu memejamkan matanya erat-erat dengan tubuh meringkuk saat keempat orang lelaki yang merundungnya menendang perutnya  berkali-kali.

BUGH

Keempat pemuda berseragam sekolah khusus SMA Hazel kelas duabelas itu tertawa sinis. Salah satu dari empat orang yang terlihat lebih dominan berdecih jijik.  Lantas dia bergerak menendang kaki Reymond membuat tubuh lelaki malang itu semakin bergetar di bawah tanah yang kotor.

Nyasar Di Novel BL ✓Where stories live. Discover now