37

8.1K 808 30
                                    

“Aku baru melihat tuan muda semarah itu tadi malam.”

“Para pelayan yang membersihkan rumah harem mengatakan banyak selir milik tuan besar yang kepalanya tidak ada di tempatnya. Meskipun ada wajahnya hancur tak berbentuk.”  ucap pelayan kediaman keluarga besar Grady sambil memegang wajahnya dengan ekspresi ngeri.

Mengerikan besok aku ingin mengundurkan diri dari sini.”

“Meskipun aku sangat ingin pergi dari keluarga unik ini. Aku tidak akan mengundurkan diri, kau tahu gaji bulanannya bisa membuatku membeli barang-barang bermerek setiap bulannya, asalkan kau tidak berbuat salah, hidup mu akan tetap aman.”

Ares yang berdiri di undakan tangga mendengar dengan jelas perkataan para pelayan itu. Pantas saja pagi ini kediaman Grady sangat ramai oleh para pelayan wanita maupun para pengawal pria yang hilir mudik dari satu mansion besar di arah timur.

Drrttt drttt

Satu pesan masuk. Ares membawa ponselnya. Pesan dari Kakek Kino yang menyuruhnya untuk tidak datang. Ares mendegkus lalu berbalik kebelakang berniat pergi dari rumah ini.

“Falcon?” tiga langkah dari tempatnya berdiri Ares melihat Falcon memandangnya tanpa ekspresi.

Begitu Falcon ingin melangkah pergi Ares malah melangkah mendekat padanya.

“Bagaimana keadaan Rayta?”

Falcon mengamati waja Ares sejenak,“Kenapa kau harus peduli? kau dan dia tidak begitu akrab.”

Kedua tangan Ares terkepal, dia menyeringai dingin dan semakin mendekatkan wajahnya pada Falcon.

Dengan di pisahkan oleh jarak satu langkah Ares bicara,“Tidak begitu akrab, aku pikir tidak. Aku dengannya pernah tidur satu ranjang , juga pernah berpelukan dia bahkan sudah melihat tubuh telanj....”

Bugh!!

Sebelum Ares berhasil menyelesaikan ucapannya Falcon sudah terlebih dulu memukul wajahnya.

Tubuh Ares tersungkur di undakan tangga. Ares mengeram kecil. Itu hanyalah satu buah pukulan, namun kenapa pukulan itu bisa menumbangkan tubuhnya yang sudah sangat terlatih ini.

Falcon tersenyum sinis dan memandang rendah pada Ares,“Biasanya aku bukanlah orang yang mudah terpancing emosi. Namun kau sudah menyinggung ku di saat suasana hatiku sedang buruk.”

Melihat tatapan Ares yang seperti ingin membunuhnya, Falcon tertawa keras, di tambah dengan kejadian tadi malam dan kejadian pagi ini membuat Falcon tambah tidak waras.

Falcon menunduk,“Jangan menatapku seperti itu kau tahu, sekarang aku hanya bisa bersikap lembut pada tunanganku seorang.” dia kembali berkata,“Sekali lagi kau bicara tentang Rayta, aku benar-benar akan membunuhmu.”

Kemudian Falcon melangkah pergi dari sana.  Terlalu banyak bicara dari kemarin malam membuat energi Falcon terkuras.

****

Libur sekolah semester kali ini Rayta memilih bersantai untuk menghabiskan waktunya. Mengenai pekerjaan di butik  milik ibunya Rayta tak perlu repot-repot untuk setiap hari datang memeriksa karena di sana ada Gea.

Jadi hari ini Rayta pergi berjalan-jalan bersama dengan Rara ke sebuah mall terkenal di lingkungan Star house. Jey yang merekomendasikan tempat itu.

“Nona, ternyata ada tempat lain selain butik anda yang begitu mewah. Barang-barang di Mall ini benar-benar yang terbaik dari yang terbaik.” ucap Rara heboh sendiri.

Nyasar Di Novel BL ✓Where stories live. Discover now