39

9.1K 791 22
                                    

Selamat membaca!!!

Selama 3 tahun ini Rayta tinggal bersama Falcon di sebuah mansion Falcon yang berada di pulau tak berpenghuni dengan beberapa puluh pelayan dan bodyguard.

Awal pertama datang ketempat ini tentunya Rayta sangat marah, dia dikurung di dalam kamar dan tidak di perbolehkan pergi kemanapun. Rayta tidak bisa bergerak leluasa dia  hanya bisa melampiaskan rasa kesalnya kepada Falcon. Rayta selalu mengumpat pada Falcon ketika pria itu datang mengantarkan makanan atau ketika pria itu datang mengunjunginya untuk pamit melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.

Rayta juga sempat mogok makan selama 5 hari untuk membuat Falcon menyerah padanya. Namun hal tersebut membuat  kesabaran Falcon habis, pria itu marah padanya dan  menghukumnya dengan sebuah ciuman panjang, di waktu itu Rayta juga hampir kehilangan kesuciannya  jika Rayta tak memohon belas kasih Falcon, mungkin Falcon tidak akan menghentikan aksi bejatnya.

Sesudah kejadian itu Rayta  tidak berani lagi memprovokasi kesabaran Falcon. Rayta takut, dia benar-benar merasa takut pada Falcon.

Hubungan yang di dasari dari sebuah paksaan memang rumit. Rayta tak pernah sekalipun menggubris perkataan Falcon maupun barang-barang dan gaun-gaun bagus dari pria itu, begitulah hubungan mereka selama 3 bulan tinggal di tempat itu.

Sampai hari dimana seorang  musuh Falcon datang ke tempat terpencil ini. Pembunuh yang memiliki misi untuk menghabisi kelemahan terbesar Falcon, yaitu Rayta. Tapi berkat pertolongan Falcon. Rayta berhasil selamat namun Falcon terluka begitu parah sampai Falcon tidak sadarkan diri selama 2 bulan lamanya.

Rayta yang merasa bersalah mengurus Falcon dalam waktu 2 bulan itu. Sampai Falcon sadar, dari sana hubungan mereka berkembang baik dan lama kelamaan Rayta mulai menunjukan rasa cintanya pada Falcon. Benar Rayta telah memutuskan untuk memilih Falcon, Setelah umur Rayta 19 tahun akhirnya mereka memutuskan untuk menikah meksipun pernikahannya terbilang cukup sederhana.

Rayta bersyukur dalam 3 tahun ini hubungan mereka tetap berjalan baik. Namun Rayta rasa ada yang aneh dari Falcon, beberapa waktu ini Falcon selalu terlihat menyembunyikan sesuatu darinya. Hal itu membuat Rayta ragu untuk menyampaikan sesuatu yang tiga minggu  ini menghantui pikirannya.

Terlalu larut dalam pikirannya Rayta bahkan tidak menyadari seseorang yang dia pikirkan baru saja tiba di ruangan khusus Rayta untuk bersantai, Falcon sekilas melirik televisi yang menyala sebelum pandangan matanya bergulir kembali pada Rayta.

Falcon tersenyum dan berjalan kearah istrinya.“Kenapa belum tidur, Rayta.”

Falcon bertanya dengan nada lembut seraya mengecup singkat bibir Rayta, membuat Rayta yang setengah melamun mengedipkan mata sebelum memukul pelan pundak Falcon.

“Kamu membuatku terkejut.” ucap Rayta sebal.

Mendengar hal itu Falcon terkekeh kecil,“Apa yang sedang kamu pikirkan, hm?” tanyanya sambil berbaring tidur dengan paha Rayta sebagai bantalnya.

“Hanya kenangan masa lalu.” jawab Rayta, tangannya kemudian beralih mengusap surai cokelat Falcon. “ Apa kamu sudah selesai bekerja di luar? Apa besok kamu juga tidak akan bekerja di rumah lagi?!”

Mendapatkan pertanyaan beruntun dari istrinya Falcon tersenyum lembut, dia menarik tangan Rayta dan mengecupnya dengan lembut.

“Maaf,  karena aku sudah membuatmu merasa bosan .” ucap Falcon, Falcon tahu dengan tidak ada dirinya di mansion ini Rayta tak mempunyai orang lain untuk diajak bicara selain dirinya, itu memang hal yang Falcon inginkan, Raytanya hanya boleh bicara dengannya saja, para pelayan hanya boleh bertanya mengenai pekerjaan dan apa yang diperlukan oleh Rayta.

Nyasar Di Novel BL ✓Where stories live. Discover now