23

11.8K 1.3K 67
                                    

Selamat membaca!!!

Tandai typo?
Jangan lupa kasih dukungan kalian 🔥


Part 23; Liontin bintang kunci masa lalu,,

“Hm... Apa ini?”  

Rayta menatap tak mengerti pada aplikasi yang baru saja di unduh di dalam ponselnya oleh orang yang mengaku sebagai teman Rayta, Dia Silvia, gadis cantik bersurai cokelat dengan sepasang netra hijau, gadis itu berasal dari Prancis dia kembali ke negara ini katanya untuk menemuinya.

“Aplikasi kencan bodoh.” jawab Silvia gemas,“Ini sudah waktunya bagi dirimu untuk melupakan keparat sialan yang berstatus sebagai tunanganmu itu.”

“Maksudmu Falcon?”

Silvia memutar bola matanya malas, “Iya, aku terlalu malas memanggil namanya.”

“Kencan buta itu terlalu melelahkan, aku tidak punya waktu luang.” jawab Rayta seraya menyimpan ponselnya ke atas kasur.

“Tidak punya waktu luang atau kau memang tidak ada niatan untuk melupakan lelaki bajingan yang selalu menyakiti perasaanmu itu?” dia kembali memaki, “Ah, bajingan, bisa-bisanya dia menelantarkan adik manis kesayanganku.”

Rayta hanya bisa menghela napas pasrah tatkala Silvia, gadis yang lebih tua empat tahun darinya itu kembali memeluk tubuhnya dan mencubit pipinya dengan gemas. Tolong kasihanilah pipiku yang malang ini Kakak.

“Rayta!”

Rayta menoleh ia menatap lekat lelaki yang baru masuk kedalam kamarnya ia pasti  lupa menutup pintu karena terlalu terburu-buru  menghadapi Silvia yang banyak tingkah. Di sana Falcon berdiri tegak tak begitu jauh dari tempat tidur. Lelaki itu saat ini mengenakan training olahraga dengan atasan baju berwarna hitam panjang dan celana pendek berwarna putih sepaha.

Rayta  diam-diam meneguk ludahnya melihat otot kekar lelaki itu di dalam balutan baju berwarna hitamnya, biasanya jika di dalam rumah Falcon hanya menggunakan kaus polos longgar, Hoodie atau pakaian kasual lainnya dan baru kali ini Rayta melihat lelaki itu memakai pakaian yang mencetak jelas bentuk otot kekar di tubuhnya itu. Ini adalah dosa! Mengapa Falcon harus datang ke tempatnya dengan penampilan hot seperti ini?

“Lihat siapa lelaki brengsek yang datang ketempat ini.”

Wah, dia berani sekali pada Falcon. Dalam hati Rayta bertepuk tangan heboh melihat keberanian Silvia.

“Aku tidak mempunyai urusan dengan bibi.”

Kedua bola mata Rayta melotot tajam, Bibi katanya?

“Jangan memanggilku bibi, aku lebih muda darimu, sialan.”

Falcon menatap lempeng, “Salahkan orang tua bibi yang membuat bibi terlalu lama.”

Ah, keponakan sialan. Silvia sampai tak bisa berkata-kata lagi. Lantas tatapan matanya beralih pada Rayta, “Baiklah Rayta, Kakak cantik ini ingin bertemu dengan Reymond dulu, sampai jumpa lagi.”

Setelah kepergian Silvia, Falcon berjalan mendekati Rayta. “Kau baru bangun?”

“Memangnya kenapa kalau aku baru bangun tidur? Lagipula hari ini hari minggu, sekolah libur.” kata Rayta seraya kembali berbaring, saat ini ia benar-benar masih ingin tidur dan sepanjang hari hanya ingin bermalas- malasan di atas tempat tidur.

Betapa senangnya hati Rayta saat membayangkan hal tersebut, namun seketika bayangan Rayta hancur saat Falcon menarik kakinya untuk turun dari atas kasur.  Rayta mengeram kesal, gadis itu kembali menaiki kasur dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang terbalut piyama tidur berbentuk kelinci tak memperdulikan kehadiran Falcon.

Nyasar Di Novel BL ✓Where stories live. Discover now