25

10.7K 1.2K 178
                                    


Selamat membaca!!!!

Tandai typo?

Lelaki berambut abu-abu gondrong berkata pada rekanya. “Ayo, pergi.”

“Eh, tunggu dulu.” satu tangan Rayta melambai cepat, seolah mencegah kepergian kedua orang asing itu, “Apa hanya seperti itu saja? Apa kalian berdua tidak berniat untuk menculik ku?!”

Kedua lelaki asing itu kembali menoleh dengan satu alis terangkat heran. Dari informasi yang mereka cari mereka tahu bahwa Rayta Silje Kinsey terkenal dengan sifat gila, diktator dan kasar. Namun, ternyata gadis ini juga memiliki sifat yang tak kalah aneh.

“Gadis kecil, kami datang kesini hanya untuk memastikan sesuatu hal. Jadi Kembalilah bermain di atas ayunan itu seperti anak SD.”

Lelaki berambut abu-abu lurus kemudian menambahkan,“Ya, jangan pedulikan kedatangan kami,”sebelum benar-benar pergi dia membuat lambang cinta dengan tangannya pada Rayta.“Dadah, sampai jumpa lagi gadis cant––Argh”

Perkataan lelaki asing itu terhenti tatkala  tubuhnya sudah diseret secara paksa oleh lelaki berambut gondrong. Rayta sendiri hanya menatap kepergian mereka berdua dengan ekspresi datar.

“Apa sesuatu yang mereka coba pastikan? dasar orang aneh yang mencurigakan.” Rayta kemudian kembali berucap,“Padahal aku ingin sekali merasakan rasanya di culik. Bagaimana rasanya, ya. Apa itu akan sama mendebarkannya saat aku terjun payung dari atas helikopter atau saat aku melakukan bungee jumping di Royal gorge bridge dengan ketinggian sekitar 321 meter.”

“NONA RAYTA!” Rayta menoleh ke arah samping mendengar suara teriakan itu.

Dahi gadis itu berkerut mendapati Edwin dan Gale beserta beberapa lelaki bertubuh kekar kini mulai berjalan ke arahnya, mereka sudah seperti gerombolan rentenir  yang sedang menagih hutang padanya.

“Anda jangan pernah kabur  lagi.”Edwin tiba-tiba berseru keras masih dengan deru napas yang tak beraturan.

“Aku bukan kabur, aku hanya ingin berjalan-jalan seorang diri.” ralat Rayta malas. “Jangan terlalu mengekang ku karena aku tidak menyukainya, Edwin.”

“Saya hanya menjalankan perintah tuan, nona.”

“Saya juga demikian.” berbeda dengan Edwin yang tampak jelas memperlihatkan rasa khawatirnya, Gale masih terlihat tenang.

“Mari kita pulang nona.” Kata Edwin tegas.

Rayta menghela napas kasar. Ia kemudian mendogak menatap langit yang terlihat mendung, ia mengerang frustasi. Menjadi Rayta di dunia novel benar-benar melelehkan.“ Sekarang aku sangat ingin melakukan bungee jumping.”

“Nona, tuan Falcon sudah memperingatkan saya bahwa anda dilarang melakukan hal berbahaya bagi keselamatan hidup anda.”

Itu suara Gale. Sebagai balasan atas ucapan lelaki itu Rayta mengacungkan jari tengahnya sambil berlalu pergi dari tempat itu. Masa bodo dengan keselamatan hidupnya bisa- bisa ia cepat mati karena stress akibat tidak bisa melakukan hal yang ia suka dengan tubuh ini.

****

“Falcon kenapa kau mulai mencari tahu hal berbahaya seperti ini?  Bukanya dulu kau sama sekali tidak tertarik?!” Silvia berkata dengan nada curiga sambil meletakkan beberapa berkas pada meja kerja keponakannya.

“Bibi tidak perlu tahu dan terimakasih.”

Satu alis Silvia terangkat, gadis itu mendegkus kesal,“Jangan panggil aku bibi lebih baik panggil namaku saja. Kau tahu itu terdengar menggelikan.”

Nyasar Di Novel BL ✓Where stories live. Discover now