21

12.9K 1.4K 109
                                    

Selamat membaca!!!
Tandai typo?

Part 21; Sweet but psycho

“Arghhhh!! Brengsek!!!!” Ximon berteriak marah ketika melihat telapak tangannya di penuh darah yang mengalir dari hidungnya. Lelaki sialan itu tidak hanya memukul wajah tampannya dia juga memukul hidungnya.

Sepasang netra amber Ximon beralih  menatap tajam lelaki yang menyebut dirinya sebagai tunangan dari gadis yang ia sukai. Untuk sejenak tubuh Ximon terasa dingin tatkala tatapan matanya terkunci dengan sepasang netra emas yang menatapnya begitu bengis.

Suara Ximon tercekat di tenggorokannya ketika lelaki itu berjalan mendekat padanya. Dari yang Ximon tahu hanya keluarga Grady yang memiliki manik mata berwarna emas, Ximon berpikir bahwa lelaki di hadapannya ini mungkin salah satu dari keluarga besar Grady.

“Hanya karena kau berasal dari inti keluarga Grady, bukan berarti kau  berhak ikut campur dalam urusan asmara kami, kita berdua saling mencintai.”Kata Ximon memberanikan diri bicara demikian.

“Aku tidak memiliki hubungan asmara apapun denganmu dasar penguntit, brengsek." Rayta menimpali sekaligus memaki. Bisa-bisanya orang gila seperti ini bebas dari jeratan hukum.

Beberapa waktu yang lalu Rayta sudah ancang-ancang untuk memukul wajah Ximon, namun Falcon malah mendahului tindakannya.  Rayta tidak bisa berkata apapun tatkala Falcon dengan ekspresi datar di wajahnya memukul Ximon dengan bengis dan tanpa ampun.

“Penguntit?nada bicara Falcon terdengar semakin dingin, lelaki itu menatap Rayta sekilas. Sebelum pandangan matanya beralih pada pelayan Rayta,“Bawa Rayta pergi.”

Tanpa disuruh dua kali, Rara menarik lengan Rayta untuk meninggalkan ruangan yang terasa memanas itu. Rayta sejenak tampak ragu untuk meninggalkan ruang tamu. Namun, tatapan matanya tak sengaja bertatapan dengan Callix.

“Pergilah, Kakak yang akan mengurus orang ini, Rayta.” kata Callix masih dengan senyuman aneh yang tak kunjung luntur sejak dia datang ketempat itu.

“Ayo, nona.” Rayta mengangguk dan perlahan berjalan meninggalkan tempat itu.

“Rayta sayang, kau ingin pergi kemana? Aku mencintaimu jadilah milikku,” teriak Ximon Keras sambil membuka ponselnya lelaki itu kembali berteriak.“Rayta lihat ini aku bahkan memiliki begitu banyak foto mu yang cantik. RAYTA AKU MENCIN...”

BUGH!

BUGH!

Teriakan Ximon terhenti tatkala lelaki dengan sepasang netra emas itu memukul wajahnya dan menendang perutnya. Falcon lalu mengambil ponsel Ximon yang tergeletak di bawah kakinya.

Sepasang netra emas Falcon mengelap selepas melihat foto-foto Rayta yang di ambil secara diam-diam di dalam ponsel Ximon. Sepasang mata yang mengerikan itu beralih menatap tajam pada sosok Ximon yang terkapar di bawah lantai setelah menerima pukulan keras darinya.

“Bajingan!”  Falcon kembali menendang tubuh Ximon hingga tubuh lelaki itu terpental kebelakang. Falcon berjalan dengan tempo perlahan mendekati Ximon yang mulai merasa takut.

Ximon dengan seluruh tubuh yang terasa sakit mencoba menggerakkan tubuhnya agar bergerak. Namun, sebelum dia berhasil berdiri sebuah pukulan keras pada pipinya menghentikan pergerakannya.

“Siapa yang menyuruhmu pergi.” Falcon tersenyum manis di depan wajah Ximon kemudian berkata.“Kita belum selesai.”

Bugh!

Pukulan kembali Ximon rasakan di area hidung dan pipinya. Ximon mengerang sakit saat Falcon menekan kuku tajamnya pada area lehernya.“Ugh... sialan le––pas.”

Nyasar Di Novel BL ✓Where stories live. Discover now