20

14.2K 1.5K 47
                                    


Selamat membaca!!!
Jangan lupa kasih dukungan kalian 🔥

Tatapan Falcon masih dingin seperti sebelumnya, namun dari sorot matanya yang tajam tersimpan rasa penasaran yang begitu besar karena sore hari ini Rayta mengajaknya untuk bertemu.

Di hadapan Falcon kini terdapat dua orang Kakak beradik, Keduanya terlihat asik dengan dunianya sendiri tak menganggap keberadaanya. Hingga detik berikutnya Rayta menoleh menatap Falcon.

Gadis bersurai violet dengan rambut diikat satu menyamping itu berdehem pelan. Dia menatap kesekitar taman yang tampak sunyi selain mereka bertiga tidak ada orang lain di tempat itu. Lalu Rayta kembali melihat Falcon.

“Tolong latih Kakakku menjadi orang yang brengsek.” ucap Rayta tiba-tiba dengan sorot mata yang menatap penuh ketegasan pada Falcon.

“Iya!!”

Kedua lelaki itu tampak tak percaya dengan ucapan Rayta. Mereka pikir sore ini Rayta salah minum obat. Apalagi Callix, lelaki yang biasanya selalu memasang ekspresi tak terbaca itu kini menatap Rayta dengan bibir terbuka.

“Rayta kamu tidak salahkan?” Callix akhirnya berkata setelah lama terdiam.

“Tidak, karena Falcon orang yang tepat untuk Kakak belajar.” jawab Rayta seraya memasang senyuman manis.

Rayta sudah berpikir sepanjang malam mengenai perbuatan Jey kemarin bahwa pelajarannya tak cukup baik untuk merubah sikap Reymond agar lebih Jahat dan berani lagi. Reymond perlu bimbingan belajar dari penjahat nomor satu di dalam novel ini.

“Jadi, aku ini orang yang brengsek?” Falcon berkata dengan nada dingin.

Rayta ingin sekali berkata; iya, kau orang yang benar-benar brengsek. Di dalam novel saja kau memperkosa Kakak ku dan juga membiarkan orang lain untuk menyiksa dan memperkosanya. Namun, kemudian Rayta sadar untuk mendapatkan ilmu brengsek dari Falcon ia tidak boleh berkata demikian.

“Ah, hanya sedikit brengsek.”

Falcon menatap Rayta dengan pandangan tidak terbaca, namun kini senyuman tipis terlihat di bibirnya, “ Alasan apa yang membuatmu ingin merubah Reymond yang baik menjadi pria brengsek?” 

“Tentu ada, banyak malahan.” Kata Rayta seraya menatap Callix yang tetap diam,“Aku hanya ingin kakakku tidak di tindas lagi, terutama oleh si Jey brengsek, sialan, baji–hmpp.”

Perkataan Rayta terhenti tatkala kedua tangan besar milik kedua lelaki di tempat itu menutup bibirnya. Sepasang netra Ruby Rayta menatap bergantian pada Falcon dan Callix, seolah berkata mengapa mereka menutup mulutnya seperti ini.

“Anak gadis, cobalah berbicara dengan bijak.” ucap kedua lelaki itu yang membuat Rayta dengan kasar menghempaskan tangan keduanya.

“Kalian berdua seperti tidak pernah mendengar ku berkata kasar.” Rayta mengusap bibirnya, “Aku sudah bosan menjadi gadis baik.” lanjutnya, yah, dulu aku sering bersikap baik. Tapi, yang aku dapatkan hanya kematian menyakitkan dari sahabat dekatku sendiri.

Dan Rayta ragu, teman-teman kantornya di kehidupannya dulu  mau berkabung atas kematiannya. Mungkin saja mereka malah merayakannya karena orang yang mereka anggap saingan dalam dunia kerja telah mati.

“Jadi, Falcon tolong bantuannya dan mungkin aku akan mempertimbangkan kembali untuk memaafkan mu, lalu––”

“Baik.” Sela Falcon memotong perkataan Rayta membuat senyuman lebar kini terlihat di bibir ranum gadis itu.

“ Baiklah,” Rayta menepuk pundak Callix dan beranjak bangun dari kursi.“Kalau begitu Kakak selamat belajar menjadi orang yang brengsek. Aku pergi dulu masih ada tugas sekolah yang belum aku kerjakan.”

Nyasar Di Novel BL ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora