19

13.4K 1.4K 69
                                    


Selamat membaca!!!!

Jangan lupa kasih dukungan kalian 🔥

Tandai typo?

Part19; Hati yang bimbang dan sebuah buku aneh!

“Nona Rayta!!”

Rayta mengernyit menatap bingung Rara yang berwajah pucat. lalu matanya bergulir menatap pria bersurai merah gondrong yang berdiri di depan pintu masuk kamarnya.

Wajah pria gondrong berkulit putih itu  minim ekspresi di tambah dengan tato  yang menjalar dari leher sampai pada pelipis kepala pria itu melengkapi penampilan seramnya. Dalam hati Rayta bertanya-tanya dari mana datangnya pria bertubuh tinggi dengan otot kekar itu berasal.

“Dia siapa?”

Rara berjalan mendekati gadis berseragam SMA Hazel dan berbisik pelan. “Saya tidak tahu nona dari siang hari pria ini terus berdiam diri di depan pintu kamar anda, saat ditanya pun dia tidak menjawab.”

Rayta mengernyit mendengar jawaban pelayan pribadinya. Rayta lalu melangkah menuju pria berambut gondrong.

“Ehm, apa saya boleh tahu anda siapa?”

Pria berambut gondrong menoleh dan menunduk menatap gadis yang lebih pendek darinya.“Nona muda, anda tidak perlu berkata formal pada saya.”ucapannya, dia kemudian berkata.“Saya Gale, tuan Falcon menyuruh saya untuk mengawal anda mulai hari ini.”

“Falcon?” nada bicara Rayta terdengar tak suka. “Tapi aku sudah memiliki satu pengawal pribadi. Aku tidak memerlukan yang lain.”

“Anda buang saja nona.” jawab Gale masih dengan ekspresi datarnya.

Rayta tak membalas ucapan Gale. Ekspresi wajahnya terlihat malas, Sekarang bertambah satu orang aneh lagi. Kata Rayta  dalam hati.

Lalu  gadis itu berbalik arah menuju kamar Falcon yang jaraknya tak begitu jauh dari kamarnya.

Mengetuk pintu sebanyak tiga kali, akhirnya daun pintu kamar itu terbuka sedikit memperlihatkan wajah rupawan seorang pria dewasa.  Untuk sesaat Rayta terkesima melihat Falcon hanya mengenakan jubah tidur berwarna hitam yang memperlihatkan dada bidangnya.

“Apa kau baru bangun tidur?” tanya Rayta tak percaya, ini sudah siang hari dan Falcon malah tidur bukanya pergi bekerja.

“Tidak,” jawab Falcon sambil membuka daun pintu kamarnya  memperlihatkan beberapa berkas yang menumpuk dan satu laptop yang menyala di atas meja sofa.

“Aku  sudah terbiasa bekerja di dalam kamarku hanya mengenakan piyama tidur.”ucap Falcon menjelaskan.

“Lalu tadi pagi untuk apa kau repot-repot mengantarku ke sekolah jika kau bekerja dari rumah hari ini?” kata Rayta, ia  tak mengerti mengapa Falcon mau membuat dirinya sendiri repot hanya untuk mengantarkannya ke sekolah.

Falcon tersenyum lembut, “Aku hanya ingin bersamamu Rayta, walaupun hanya sebentar.”

Gadis bersurai violet itu menghela napas panjang, “Kau tidak perlu melakukannya, jangan merepotkan dirimu sendiri. Aku sama sekali tidak menyukainya.” ucapnya mengabaikan raut wajah Falcon.

Detik berikutnya ekspresi wajah Rayta berubah serius. “Kenapa kau memberikan orang ini padaku.”  Rayta akhirnya menanyakan alasannya  datang ke tempat ini  seraya menunjuk Gale dibelakangnya yang mengikutinya dengan patuh.

“Keluargaku memiliki banyak musuh yang artinya mereka bisa kapan saja  membuatmu  dalam bahaya, Rayta.” dia kembali berkata, “Gale, akan mengikutimu layaknya bayangan orang-orang tidak akan terganggu karena kehadirannya.” 

Nyasar Di Novel BL ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora