30

9.3K 980 37
                                    


Selamat membaca!!!

Tandai typo?

“Aneh sekali dia mengirim uang dengan jumlah yang besar pada keluarga Sabrina dan tidak hanya satu kali, dia selalu mengirim uang dalam jumlah besar setiap bulannya selama sepuluh tahun ini.” Rayta berkata dengan nada penuh rasa curiga.“Aku yakin Sabrina  mengetahui rahasia ayahku.”

Mengetahui sifat Sabrina yang seperti ular di dalam ingatannya. Ular licik, janda beranak dua  itu pasti memeras uang Narka selama ini.

“Aku juga berpikir hal yang sama.” ucap Falcon seraya menggeser berkas informasi mengenai Sabrina dan Narka yang baru ia dapatkan hari ini.“Rayta, apa kau masih mengigat hari di mana Reymond pergi dengan nyonya Isabel ke perumahan Moon house?

Hari itu, Rayta hanya mengingat samar-samar dari ingatan pemilik tubuh ini.“Aku hanya mengingat Kak Reymond terus merengek ingin pergi ke rumah itu pada ibu. Dia bilang dia melupakan benda berharga di rumah itu.”

“Benda yang berharga?”

“Iya, aku tidak tahu benda apa itu, kenapa tidak coba tanyakan pada kakak.”

Falcon menggeleng pelan,“Sepertinya kau belum cukup mengenal Reymond. Dia lebih egois dari yang kau duga, Rayta.”

Jadi maksudnya Reymond tidak akan mau memberitahu apapun? Sebenarnya kenapa Reymond bersikap demikian, kepala Rayta di buat pening karenanya.

“Aku mendapatkan informasi lain dari wanita simpanan Ayahku.” kata Falcon mengigat malam kemarin ia telah membuat perhitungan yang manis dan berdarah-darah untuk simpanan kesayangan ayahnya itu.

Simpanan ayahku?  Jadi ayah Falcon benar-benar memiliki banyak wanita. Rayta kira settingan tentang hal tersebut di dalam novel berubah ternyata sebagian masih tetap sama.

“Semua petunjuk mengarah pada keluarga Britta. Lalu beralih pada keluarga Kinsey setelah itu semuanya terhubung pada Asisten kakek, Nathan.”

“Nathan? Bukankah dia salah satu pemilik kalung itu?” tanya Rayta.

“Iya, sudah di pastikan dia adalah pemilik kalung itu dia menjadi tersangka utama dalam kasus ini dan....” Falcon terlihat ragu untuk mengatakan hal tersebut dan pada akhirnya ia berkata.“Hanya itu yang aku tahu.”

“Aku memiliki firasat buruk tentang hal ini.”Rayta berkata pelan.

Falcon menatap Rayta dengan ekspresi tak terbaca,“Rayta, jika kau memiliki informasi lain tentang keterkaitan harta karun yang di cari orang-orang itu kau bisa mengatakannya sekarang.”

“Tentang hal itu, aku memang memiliki inf––”

“Master!!” Rayta melompat kaget, kedua matanya melotot pada sosok lelaki di sampingnya yang barusan berteriak. “Ares! Kenapa kau bisa ada disini?”

Ares tersenyum lebar, “Aku––”

“Bagaimana bisa kalian berdua saling mengenal?”tanya Falcon, dari nada suaranya yang datar Rayta merasakan ancaman kematian yang nyata.

“Dia yang membel––”

Belum sempat Ares menyelesaikan ucapannya Rayta sudah lebih dulu menginjak satu kaki lelaki itu.

“Kami pernah bertemu di luar dan setelah itu kami bersahabat baik.” Rayta berkata dengan nada mengancam, bisa gawat jika ia ke tawan membeli Ares. “Benarkan, Ares.” lanjutnya seraya memaksakan senyumnya terhadap Falcon.

“Ah, ya benar.” ucap Ares setuju-setuju saja akan ucapan Rayta.

Kelopak mata Falcon merendah ia bukanlah orang yang bisa dengan mudah di bohongi, apalagi oleh Rayta dia gadis  yang sangat mudah di tebak raut wajahnya.

Nyasar Di Novel BL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang