2

804 82 3
                                    

Srek

Eh? Bunyi apa itu?

Aku langsung menengok kearah kanan dan kiri, menghentikan permainan piano ku. Mencari tau arah datang nya suara itu.
Bayangan hitam itu muncul dari belakang piano yang ku mainkan, seketika bulu kuduk ku merinding. Bukan kah tadi tempat ini kosong?

"Oh, beby chaesara?"

------

"Si-siapa?!" Tanya ku ketakutan pada bayangan hitam itu

Bayangan hitam itu mulai bergerak, dan akhirnya ia terkena cahaya. Sekarang aku bisa melihat dengan jelas sosok nya.

"Sorry sorry, tadi aku ketiduran disini. Ternyata ada kamu masuk, maaf ya"

Gadis mungil. Ceroboh.
Itu kesan pertama ku pada nya, tidak terlalu spesial.

"Oh ya, gapapa"

Aku berdiri dari kursi piano, berjalan keluar dari ruang musik ini.

"Eh tunggu, beby chaesara!"

Tidak kuhiraukan, aku sudah tidak peduli.

Dia melihat ku bermain piano, disaat semua orang tidak ada yang tahu aku bisa bermain piano. Meskipun secara tidak sengaja, tapi dia sudah mengetahui rahasia kecil ku. Tapi bahkan, aku tidak tau siapa dia. Lebih tepat nya tidak ingin tau.

----

Keesokan hari nya, aku tetap kuliah seperti biasa. Tetap menjadi seseorang yang selalu di bilang 'perfect' oleh orang-orang, membosankan.

"Beby!"

"Oh hai, shania"

"Pulang kuliah temenin gue makan yuk, mau ga? Pliisss"

Aku terdiam sejenak, orang ini... Tidak menyerah ya.

"Maaf, gue masih ada bimbingan dosen habis kelas"

"Yah bebyyyy"

Orang-orang yang seperti ini, memang kadang merepotkan jika harus terus di ladeni.

"Ayolaahh bebyyy, lu kalo gue ajak selalu nolak. Kali ini aja, plis. Gue mau makan siang sama lu."

Lihat kan? Ia bahkan berani merajuk pada ku, dan lucu nya hanya untuk makan siang bersama.

"Sorry gabisa, gue duluan ya udah di panggil dosen. Bye."

Sebisa mungkin, tidak berurusan dengan orang-orang yang hanya ingin mendapatkan ku untuk dimanfaatkan dan ke popularitasan nya. Itu sudah menjadi salah satu janji untuk diriku sendiri.

-----

Siang hari, setelah bimbingan dosen aku bingung harus kemana. Seperti biasa dosen pasti hanya memberikan tugas tugas asisten dan harus ku kerjakan dirumah, dan semua pekerjaan itu selalu ku kerjakan dengan baik dan rapih. Tugas kali ini tidak begitu sulit, aku masih ada waktu untuk berjalan-jalan jika ingin. Jalan-jalan? Terdengar sudah sangat lama sekali di telinga ku.

Aku berjalan menyusuri lorong koridor kampus seperti biasa, dan melewati ruang musik itu lagi. Kali ini pintu nya pun terbuka, lagi.

"Apa memang ruangan ini selalu terbuka? Sepertinya dulu tidak." Batin beby

Dengan keberanian seadanya, aku pun mulai mengintip ke dalam ruang seni itu lagi.

"Kosong?" Batin ku ragu, dengan perlahan aku pun mulai masuk ke dalam ruang musik itu. Lagi, seperti kemarin.

"Perasaan ku saja atau tempat ini jadi terlihat lebih bersih?" Gumam beby sendiri

"Iya, tempat ini jadi lebih bersih kok"

Jawab seseorang dengan tiba-tiba, aku yang kaget pun langsung menengok ke arah sumber suara. Itu dia, gadis mungil ceroboh yang kemaren kutemui. Tapi kali ini agak berbeda, ia terlihat sedikit lebih lusuh dan memegang sapu di tangan kiri nya. Apa dia yang membersihkan tempat ini? Ah, apa peduli ku.

"Oh, begitu? Terimakasih, info nya sangat bermanfaat."

Aku pun mulai beranjak dari ruang musik ini, tidak ingin berlama-lama berdua dengan orang yang tidak ku kenal.
Saat sudah ingin keluar dari ruang musik, sepasang tangan mungil menahan lengan ku. Dan aku sudah tau jelas ini tangan siapa.

"Apa lagi?" Tanya ku tanpa melihat kearah gadis mungil itu

"Apa setelah kemaren kesini, kamu tidak merasa kehilangan sesuatu?"

"Maksud mu?"

Bukan nya menjawab, gadis mungil itu malah tersenyum tipis kearah ku saat aku menatap balik pada nya. Fakta bahwa senyum nya terlihat manis itu tidak bisa ku pungkiri.
Ia pun terlihat merogoh saku celana nya, lalu mengeluarkan sesuatu dari saku nya.

"Seperti Kartu Tanda Mahasiswa misal nya?"

Aku tersentak kaget, Kartu Tanda Mahasiswa ku ada di tangan nya sekarang. Jadi terjatuh disini ya?

"Oh iya, itu milik ku"

Aku pun mengulurkan tangan ku untuk mengambil Kartu Tanda Mahasiswa ku dari tangan nya. Namun saat tangan ku sudah dekat dengan kartu itu, gadis mungil itu justru malah menjauhkan Kartu Tanda Mahasiswa ku dari tangan ku.

"Eits, tunggu dulu. Kalau mau KTM mu kembali, temani lah aku sebentar disini"

Heal me.Where stories live. Discover now