Heal me.

30

"Laper beb"

"hah?"

"Ayo, aku masakin kamu sesuatu"

-----

"Padahal kamu gausah repot-repot loh ay"

"Gapapa beb, emang kamu ga laper?"

"Laper sih, dikit. Hehe"

"Yeeehh gausah jaim, udah ga ada bagus-bagus nya kamu dimata ku"

"Waaahh tega sekali, aku kan beby chaesara anadila si seleb kampus tauukk"

"Bo. Do. A. Mat. Sumpah." jutek Ayana

Aku tertawa lepas melihat tinggal lucu Ayana itu, padahal aku habis menceritakan kisah sedih dalam hidupku, tapi aneh nya kenapa aku tidak menangis sama sekali ya?

"Beby duduk sana"

"Kenapa? Aku kan mau nemenin kamu masak"

"Tapi kamu ga bantuin apa-apa, mending duduk sana"

"Aaaahhh, aku tau. Kamu grogi kan aku liatin masak?" goda ku dengan senyum jahil

"Pergi atau aku siram minyak panas"

"Yaudah iya maap"

Aku pun pergi meninggalkan dapur dan mulai berkeliling rumah Ayana, sebenernya aku sudah beberapa kali ke rumah ini sih, tapi belum terlalu familiar dengan isi rumah ini.

Ah, aku melihat ada tumpukan album foto disana.

Hehe, aku liat ah. Siapa tau ada foto Ayana waktu kecil, gemes ga ya?

Aku dengan iseng nya mengambil salah satu album foto yang ada disana, dan mulai melihat-lihat isinya.

Benar saja, ada foto Ayana saat kecil disini. Gemes! Pingin aku foto pake handphone tapi nanti dia ngambek, jadi lebih baik ku ingat-ingat saja dengan baik hehe.

Setelah melihat beberapa foto kecil, aku juga melihat ada foto SD, foto SMP, dan foto SMA disana. Wah, keliatannya Ayana dekat banget sama ayahnya ya? Banyak sekali foto dengan Ayahnya, bahkan waktu kecil pun dan SD pun banyak sekali foto Ayana dan ayahnya dengan pose berpelukkan. Pasti Ayana sangat sayang pada Ayahnya.

Senyumku merekah melihat foto-foto manis yang ada di dalam album foto ini, terlihat sangat bahagia.

Kemudian sampailah aku pada lembar album foto yang kedua dari akhir, menandakan hampir habis potret yang diabadikan disana.

"A-apa ini?"

Aku terkaget-kaget melihat foto yang sedang terpampang didepan wajah ku.

Hah? Foto apa ini?