17

308 57 2
                                    

"Psikologi itu unik, ay"

"Kenapa?"

Aku menatap kearah mata ayana dengan dalam, menelusuri setiap inchi nya.

"Soalnya kita bisa tau isi hati orang."

----

"...... Emang kamu tau hati siapa?"

"Hmmm, orang-orang lain. Cewe-cewe lain diluar sana."

"...... Mau cerita?"

Tiba-tiba mata ayana melihat kearahku dan berubah menjadi sendu, tatapan yang tidak aku suka darinya. Aku mulai menghela nafas berat.

"Orang-orang lain, mereka cuman manfaatin aku. Demi ketenaran, popularitas, harkat, ilmu yang aku punya, semua. Ga ada yang bener-bener aku ngerasa tulus, semua pasti ada udang dibalik batunya."

Ayana masih diam dan mendengarkan perkataan ku dengan seksama.

"Ga beda jauh dengan cewe-cewe atau cowo-cowo lain, mereka cuman deketin aku supaya kehidupan pelajaran kampus mereka lebih terjamin. Kalau soal ngedeketin dan ngajak pacaran, pasti mereka cuman pingin pamer atau yang lebih parah aku ini barang taruhan mereka."

Ekspresi muka ayana mulai berubah dengan semakin banyak cerita yang keluar dari mulut ku.

"Jadi, memang bukan kemauan ku buat bersikap kayak gini. Tapi ini salah satu pertahanan diriku sendiri, supaya terlindungi. Dari semua rasa sakit yang bisa manusia berikan."

"Terus..."

"Hm?"

"Terus kenapa sekarang kamu baik sama aku?"

Aku tersenyum tipis pada ayana.

"Kenapa tuh ya? Kepo banget nih?"

"Ckckck, kamu mau manfaatin aku ya?"

"Yakali!"

"Terus kenapa?"

"Kepo ah"

"Yaudah aku juga mau nganggep kamu mau manfaatin aku, kayak cewe-cewe lain yang temenannya cuman karena hal-hal yang tadi kamu bilang"

"Loh kok gitu"

"Ya pokoknya gitu, kan kamu ga bilang kenapa."

"Yakan ga harus bilang"

"Tuh, memang nya orang-orang lain yang ngedeketin kamu harus bilang alasan mereka pingin deket sama kamu?"

"Ya........ engga."

"Kamu udah dewasa belum sih?"

"Gatau ah!"

"Yaudah sana gih kamu pulang aja"

"............."

"Beb, pulang sana"

"Eeemmmmm, soalnya ay...."

"Soalnya?"

"Soalnya, kamu baik. Hati kamu ga kayak cewe-cewe lain, dan aku galiat semua sifat-sifat yang aku sebut tadi dimata kamu"

Semburat merah terlihat jelas dipipi ayana, sekarang dia mulai memalingkan pandangan nya kearah lain.

"Gombal!"

Heal me.Where stories live. Discover now