24

260 31 3
                                    

Saat aku sampai pada gagang pintu ruang musik, aku merasakan ada sesuatu yang berat saat aku mencoba mendorong keluar pintu. Oh iya, aku masuk ke dalam ruangan ini dengan posisi ruang yang terbuka. Jangan-jangan yang membuka kunci pintu nya....

"ayana...."

Dia menunggu di depan pintu.

------

Ayana menatap ku sayu saat melihat ku keluar dari ruang musik, dengan air mata ku yang mengalir.

Sial, ga keren banget! Aku menghapus air mata ku dengan kasar dari wajah ku, menutup mata ku yang sembab karena air mata itu.

"beb, ikut aku"

Ayana dengan cepat menarik tangan ku untuk mengikuti nya.

"beby!" panggil elaine sekali lagi dengan keras, tapi ayana tidak peduli dan terus menarik ku menjauh keluar dari ruang musik.

-----

Sepanjang perjalanan saat ayana menarik ku keluar, aku hanya diam saja. Begitu pula ayana, dia seperti tidak peduli dengan apapun dan terus menarik ku, entah kemana. Sampai akhirnya ia berhenti, di tempat parkir kampus.

"anter aku pulang"

"eh?"

"anter aku pulang, beby."

"oh, iya."

Ayana tanpa basa-basi pun langsung menaiki motor ku, aku yang bingung dengan cepat menyalakan motor ku dan bergegas menjalankan motor itu keluar kampus. Selama diperjalanan, ayana hanya diam. 

Kalau begini kan aku jadi bingung, harus berkata apa ke dia.

----

 "makasih ya beb"

Tiba-tiba, ga kerasa udah sampe rumah ayana.

"ay"

"hm?"

Ayana membuka helm nya, kemudian melihat kearah ku. Seolah tak terjadi apa-apa.

"kamu gamau nanya apa-apa?"

"aku harus nanya apa?"

"apa gitu..."

"kamu mau ditanya apa?"

Aku terdiam, bingung dengan perkataan ku sendiri. 

Dasar, sok ide.

"aku gamau nanya apa-apa"

"....." aku masih terdiam di depannya

"aku mau nya kamu ngomong sendiri"

"hah?"

"iya, kamu ngomong sendiri tanpa aku tanya"

"ooooo...."

Skakmat. Aku harus ngomong apa ya?

"kalo kamu gamau ngomong, ya aku ga maksa"

"iya aku ngerti...."

Setelah itu kami berdua hening sesaat, sama-sama bingung harus berkata apa.

"yaudah, aku masuk ya?"

"eh ay tunggu!"

Ayana yang tadinya sudah akan berjalan ke pagar rumah, berhenti karena panggilan ku.

"dirumah ada siapa?"

"biasa, kosong."

"aku main kerumah deh ya?"

Ayana tersenyum lembut, lalu mengangguk pelan.

"yuk masuk"

Heal me.Where stories live. Discover now