9

379 64 6
                                    

"Tadi malem aku gabisa tidur gitu soalnya ada orang aneh yang tiba-tiba ngomong aneh aneh kemaren, disini."

Aku langsung tercekat karena perkataan nya barusan

"Ayana aku...."

"Beb, maaf."

"Hah?"

-------

"Iya, maaf aja."

"Kenapa minta maaf?"

"Aku..."

"Kamu mau nolak aku ya?"

Ha ha ha, ditolak? Seorang beby? Ditolak...? For the first time in forever nih...

"Engga! Bukan gitu!"

"Jadi....?"

"Aku bingung."

"Karena?"

"Gimana ya... Banyak faktor."

"Coba, sebutin satu satu."

Ayana menatap ku dengan muka was-was nya, dan dari gerak gerik nya ia terlihat gugup.

"Pertama kamu beby, kedua kamu idola kampus, ketiga kamu orang terkenal, keempat kamu orang pinter banget, kelima masa kamu sama orang kayak aku? Mana pantes! Keen---"

"Stop!"

Sudah kuduga, pasti dia mikirin yang ga penting-penting kayak gitu. Aku pun berjalan menghampiri nya, mendekat kearah nya. Sekarang kami sudah saling berhadap-hadapan, dan karena tinggi nya yang lebih pendek dari ku aku pun melihatnya kearah bawah.

"Kamu kenapa mikirin hal-hal ga penting kayak gitu, sih?"

"Ya gimana ga kepikiran! Lagian kita baru kenal beby, kamu pikir ini ga kecepetan?"

Aku terlihat berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan nya, sedangkan dia mulai memasang muka kesal nya kepada ku. Lucu.

"Kecepetan, sih"

"Tuhkan!"

"Ya habis mau gimana"

"Apa nya yang gimana?!"

"Aku suka sama kamu."

Tiba-tiba keadaan menjadi hening, bahkan sangat hening. Ayana menatap dengan tatapan bengong tak percaya, sedangkan aku yang dilihat... Hanya berusaha memasang tampang tidak salah tingkah.

Heal me.Where stories live. Discover now