Chapter 5- Buku Novel

26.9K 2K 36
                                    

🎶 Sing for You- EXO

***

"Sore Mah, Mama sama Papa kapan nyampe?" tanya Batara pada mama nya yang sibuk membuatkan kopi untuk suaminya.

"Eh anak mama. Tadi jam lima. Kamu dari rumah Nenek Ira?"

"Iya," jawabnya singkat. Dia sedang mengambil minuman soda dari lemari pendingin.

"Gimana, seru nggak di sana? Ketemu sama Melati?" tanya mama nya ke intinya.

"Uhukk...uhuk.. Mama kenapa nanya itu sih?" tanya Batara yang berbatuk saat mendengar nama gadis itu.

"Loh kenapa? Mama salah nanyain dia? Bukannya kamu juga ke sana mau lihat dia?"

"Tau ahh. Batara mau ke kamar. Capek Mah," jelasnya membawa makanan ringan dan minumannya. Mamanya tersenyum penuh arti.

"Batara di mana Mah?" tanya Winata pada istrinya. Winata Mahanipuna, ayah Batara.

"Biasa lagi di kamar," jelasnya. Ayahnya hanya mengangguk dan melanjutkan acara minum kopinya.

"Mah, Kak Batara di mana?" tanya seorang gadis yang masih sangat remaja.

"Ada, di kamar."

Setelah mendengar itu, anak gadis itu pergi dan masuk ke kamar.

"Kak!! Kakak di dalam nggak?"

"Buka aja. Nggak dikunci,"teriaknya dari dalam.

Anak gadis itu pun masuk. "Kakak, lagi sibuk?" tanyanya.

"Nggak. Mau apa?"

"Mmm, boleh Febby pinjam hp Kakak?" tanya gadis itu sedikit takut.

"Boleh. Mau ngapain?" Batara menyodorkan handphonenya ke adik perempuan nya itu.

"Nggak. Mau ada bentar."

Batara tidak menanggapi, dia fokus kepada laptop nya. Febby Mahanipuna, itu adalah adik bungsunya. Batara memiliki tiga saudara. Batara anak kedua. Anak pertama telah menikah, sekitar satu tahun yang lalu. Lalisa Anindito dan suaminya Dion Anindito, sekarang mengikut nama suaminya. Sekarang Lalisa sedang hamil anak pertama.

Sandy Mahanipuna, anak ketiga setelah Batara. Kelas dua SMA di Jakarta. Hobi main basket dan juga renang. Terkenal dengan sifatnya yang dingin, cuek dan juga pendiam. Sering menjuarai olimpiade tingkat nasional. Yang terakhir adalah Febby Mahanipuna, kelas tiga SMP di Jakarta. Pintar, cerewet, dan kepo. Dia adalah kesayangan. Kedua kakak laki-laki nya sangat menyayangi nya. Ayah Batara bekerja sebagai manajer perusahaan, ibunya seorang guru. Ya, mencukupi segalanya. Begitulah keluarga besar Batara.

"Kak udah. Makasih ya. Febby keluar dulu," jelasnya sambil meletakkan handphone itu di samping kakaknya. Batara hanya mengangguk dan kembali fokus pada laptopnya.

Batara sedang sibuk dengan tugas kuliah nya. Dia ingin mengejar target, supaya tahun depan dia bisa segera wisuda.

"Batara, sini nak. Om Darwin dan keluarga datang. Nenek Ira juga ada," panggil Lena mamanya. "Iya, Batara nyusul."

Pelukan Saat Senja [END]Where stories live. Discover now