Chapter 32 - Cemburu

14.7K 1K 33
                                    

🎶 Someone Like You – Exo CBX

***

Sesuai janji, Batara dan Melati menjemput barang-barang gadis itu ke Bandung. Batara membantu gadis itu merapikan barang-barang dan mengemasinya. Ada rasa bahagia pada diri gadis itu, bahwa dia akan tinggal berdua dengan Batara seterusnya. Pria idaman yang dia kagumi sudah sejak lama. Bukankah itu seperti mimpi? Tentu saja iya. Melati saja tidak percaya bahwa dia bisa menikahi orang yang sangat dicintainya sudah sejak lama.

Di sisi lain, ada rasa sedih saat dia kan meninggalkan kedua orang tuanya di sini. Orang yang selalu mendukung, merawat dan menasehati Melati semenjak anak-anak sampai sekarang.

"Sudah siap?" tanya Batara pada Melati yang menutup kopernya. Melati mengangguk tersenyum.

"Yah, Bun. Kami berangkat dulu, ya?" kata Batara.

Melati langsung memeluk bundanya Yanti. Bundanya Yanti mengelus sayang rambut putri bungsunya itu. Ayahnya juga melakukan hal yang sama pada Melati. Ayahnya sangat berat harus melepaskan putrinya di usia yang begitu muda. Yang seharusnya masih bermain bersama teman-temannya. Yang seharusnya tidak memikirkan apapun. Dan sekarang, Melati harus membagi waktunya. Kepada keluarga dan suami.

"Baik-baik sama suami kamu, ingat pesan Bunda," nasehat Yanti saat sampai di depan mobil.

"Iya, Bun. Melati pergi ya. Bunda sama Ayah jaga kesehatan. Nanti kalau Melati ada waktu pasti Melati sering-sering ke sini," kata Melati.

Ayahnya memilih untuk tetap di dalam. Tidak tahan melihat kepergian putrinya. Pria berkepala lima itu menangis dalam diam di kamarnya. Melati tahu hal itu, jadi dia tidak mau bertanya pasal ayahnya kepada bundanya Yanti. Sama saat kepergian Melisa dan Malik ke kos mereka waktu itu.

"Salam sama Ayah ya, Bun?" kata Batara mencium punggung tangan Yanti.

Setelah kepergian pasangan itu. Yanti bergegas masuk ke dalam rumah. Dia melihat suaminya yang begitu rapuh, saat satu persatu anak-anaknya pergi dari rumahnya.

"Ai... Menurutmu Ayah nggak papa? "

"Iya."

Melati memilih untuk diam dan tetap fokus, karena sebentar lagi pesawat mereka akan terbang. Di dalam pesawat Melati sibuk membaca buku novel yang dia sisakan di tasnya sebelum berangkat. Sedangkan Batara dia sibuk melihat bagaimana keadaan restorannya.

Batara akan fokus pada restorannya, sedangkan Melati dia akan sibuk mempersiapkan kuliah dan menjadi istri yang baik untuk suaminya.

"Halo!"

"Lo di mana? Kita udah nyampe," kata Batara lagi saat sudah sampai di bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Melati sibuk memperbaiki rambut, lalu men cek sudah jam berapa. Ternyata sudah jam 7 malam.

"Ayo," kata Batara menggenggam tangan istrinya. Istrinya tersenyum melihat tangan mereka yang saling bertautan.

"Udah lama Lo?"

Melati melihat siapa yang bertanya?

"Udah. Tuh barang gue masukin ke mobil," ucap Batara lalu mengajak istrinya duduk ke dalam mobil.

Melati yang melihat itu tidak tega saat Joshua teman suaminya mengangkat barang sendiri ke dalam bagasi.

"Ai... Bantuin dong. Kasihan," kata Melati.

"Biarin aja."

"Ai..." Melati mencubit lengan Batara.

"Aw... Sakit Ai." Batara meringis kesakitan menyentuh bekas cubitan istrinya.

Pelukan Saat Senja [END]Where stories live. Discover now