Chapter 13 - Pelukan Terakhir

20.6K 1.6K 35
                                    

🎶 Halu - Feby Putri

***

Melati benar-benar bingung dan tidak tahu harus bagaimana.  Dia sedari tadi, tidak berpindah dari tempat duduk dan berdiam diri di kelas. Dia menghela nafasnya berat. Kenapa sih harus aku? batinnya.

"Mel, seriusan deh. Lo kenapa?" tanya Riska.

"Tahu nih, dari tadi diam aja. Jangan buat kita takut dong," balas Nissa. Kedua sahabatnya itu benar-benar khawatir karena sikap Melati. Melati mencoba tersenyum.

"Nggak papa kok. Cuman sedih aja bentar lagi kita bakal pisah ," jawabnya mencari alasan lain.

"Ya elah. Masih ada tiga bulan lagi kita sama-sama," jawab Nissa.

"Eh, Bu Intan udah masuk tuh," ucap Riska. Semua siswa kembali ke tempatnya masing-masing.

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan beberapa tamu," ucap Bu Intan.

Di sana ada tiga pria yang berdiri, tepat di samping Bu Intan. Melati tidak fokus dari tadi. Dia hanya fokus ke lacinya. Dia melihat fotonya dengan Batara. Dia sengaja membawanya. Dia menyelipkan satu foto di buku hariannya. Beberapa foto lagi, dia pajang di meja dekat ranjangnya .

"Eh, lihat tuh. Ada cogan," ucap Riska menyenggol lengan Melati.

"Apaan sih Ris?" tanya Melati setengah berbisik. Dia masih fokus dengan fotonya.

"Makanya lihat dulu," jawab Riska.

"Nanti aja ahh," jawab gadis itu.

"Oke, perkenalkan. Saya Irwansa Pratama jurusan teknik elektro di salah satu universitas Yogya. Tahun ini mudah-mudahan saya wisuda. Sekian" ucap salah satu pria di sana.

"Baik, perkenalkan. Saya Joshua Mahesa. Jurusan teknik mesin di Yogya juga. Saya juga wisuda tahun ini. " Ya, mereka memang tampan. Membuat seisi kelas itu berbisik-bisik.

"Anak-anak. Mohon dengar dulu ya, setelah mereka selesai perkenalan, baru kalian bertanya," ucap Bu Intan.

"Boleh kalian lanjutkan," ucap Bu Intan pada ketiga pria itu.

"Perkenalkan, saya Batara Mahanipuna. Jurusan pertambangan di Yogya. Empat bulan ke depan saya wisuda."

Batara? batin Melati. Dengan cepat dia melihat ke depan. Mata mereka bertemu. Melati mengedipkan matanya beberapa kali. Dia tidak percaya Batara datang ke sekolahnya. Lebih tepatnya ke kelasnya.

Dengan cepat Batara mengalihkan pandangannya. Dia tersenyum. Ya, dia memang terkenal ramah dan baik.

"Kami di sini. Akan menjelaskan bagaimana tentang memilih jurusan dan program kuliah. Supaya adik-adik kami tidak salah dalam memilih jurusan," jelas Joshua.

"Kuliah merupakan sebuah jenjang pendidikan setelah Sekolah Menengah Atas yang berkaitan dengan Universitas, Fakultas, dan juga prodi atau program pendidikan," jelas Batara.

Jujur saja, saat mulai penjelasan, Melati tidak fokus dengan apa yang dikatakan Batara di depan. Dia menunduk dan terlihat murung. Dia seperti menjauh dan tatapan matanya tidak seperti biasanya. Tidak ada tatapan memuja atau tatapan cinta di sana. Gadis itu seperti menghindar dari Batara.  Batara bisa melihatnya. Dia tahu gadis itu. Pandangan Batara tidak luput dari gadis itu yang sedari tadi menunduk dan terlihat murung.

Pelukan Saat Senja [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin