Chapter 47 - Melati dan Della

10.7K 840 76
                                    

🎶 Obsession – EXO

***

Sore itu, sehabis selesai kuliah Melati mencari keberadaan Della. Melati bingung, kenapa Della tidak ada setelah Batara dan Melati keluar dari kamar setelah berbicara. Dan benar saja, Della memutuskan untuk pulang setelah melihat Melati dan Batara malam itu. Della merasa kecewa, orang dia kagumi sudah menjadi milik orang lain.

"Tapi, Ai? Dia itu sekelas aku, masa kamu tega?" kata Melati menentang perkataan suaminya.

"Suami mana yang suka lihat istrinya diperlakukan kayak tadi? Hm?" jelas Batara.

Mata Della melebar setelah mendengar perkataan Batara. Dia tidak menyangka.

"Kamu maklum aja, dia emang kayak gitu, Ai."

"Nggak, aku nggak suka lihat kamu temenan sama dia, kan masih banyak yang lain?"

"Ai... apaan sih? Tau ahh gelap," seru Melati berbalik lalu bersedekap.

Batara menghela nafasnya berat, Aku nggak larang kamu untuk kawanan sama siapapun, tapi kamu juga harus bijak lihat siapa orang yang pantas untuk disebut teman, jelas Batara membalikkan badan istrinya menghadap kepadanya. Batara tersenyum lembut lalu mengelus rambut istrinya sayang. Dia tidak ingin hal yang aneh-aneh terjadi pada Melati tanpa pengawasannya.

Melati tersenyum lalu memeluk erat Batara. Batara tersenyum tipis, senang karena istrinya menurut padanya.

***

"Dell! Della! panggil Melati saat melihat Della hendak naik ke dalam mobilnya. Della menoleh lalu tampak cuek. "Kenapa?" tanya Bella tampak tidak bersahabat pada Melati.

"Kamu kenapa tadi malam langsung pulang? Aku nyariin kamu," jawab Melati yang masih mengatur nafasnya saat berlari menuju Bella tadi. "Gue nggak punya urusan sama Lo, jadi gue mutusin untuk pulang dari rumah Lo, lagian gue bisa sendiri ngerjain tugas itu," kata Della dengan tampang sombong. Entah kenapa dia benci melihat Melati sejak tadi malam.

"Loh, kenapa? Bukannya kamu yang bilang...."

"Eh, diam nggak Lo? Ribut banget jadi cewek! "

"Dell, kamu kenapa sih?"

"Udah deh, Lo nggak usah pura-pura baik sama gue. Gue nggak suka lihat orang yang jelas-jelas nikung gue dari belakang! "

Dahi Melati berkerut, jujur saja dia tidak paham apa yang dikatakan oleh Della.

"Maksudnya?" tanya Melati.

"Sok polos banget lagi, dengar ya! Lo itu udah rebut kak Batara dari gue!"

"Lo itu pelakor!!!"

"Della! Aku nggak rebut Batara dari siapapun." Melati merasa terhina karena ucapan Della. Jujur saja dia kecewa pada Della yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri sejak masuk ke dalam kampus ini.

"Nggak rebut? Halah... nggak usah ngeles Lo! Lo pikir gue nggak lihat tadi malam?"

"Deg... Jangan-jangan," batin Melati bergejolak.

"Maksud kamu?" tanya Melati memastikan sesuatu.

"Lo udah nikah kan sama kak Batara? Iya kan?"

Melati terdiam, dia ingin berkata jujur. Tapi, dia sudah berjanji akan merahasiakan pernikahannya sampai lulus nanti. Dia tidak tahu harus bilang apa.

"Jawab! Nah kan Lo diam?"

"Dasar cewek ganjen lo!" Della mendorong bahu Melati kasar sampai sedikit terhuyung ke belakang.

Pelukan Saat Senja [END]Where stories live. Discover now