09. Pindah

20.2K 1.3K 5
                                    

Kenali dirimu lewat kesulitan, siapa kamu sebenarnya dan apa takdirmu setelah kau hidup di dunia. Karena sangat mustahil jika Tuhan menciptakan mu dengan sia-sia

***

Gibran memasuki asrama nya, ketika membuka pintu tersebut, dapat Gibran lihat Ciko yang sedang membawa sebuah koper yang Gibran yakini berisi pakaian dan lain-lain. Gibran juga tampak rapih dengan jaket dan celana jeans nya.

"Mau kemana lo?" Tanya Gibran dengan nada dinginnya, Gibran menatap datar ke arah Ciko yang hendak siap-siap pergi dari asrama.

"Beberapa hari aku bakal nginep di kos teman aku, Kak" Cicit Ciko pulang.

Bohong, Ciko ingin tinggal di kos-an dulu lagi. Ciko sebelumnya sudah mengkonfirmasi pindah nya Ciko dari asrama ke pihak sekolah, tapi belum di konfirmasi di ijinkan atau tidak nya.

Karena berbuah nekat, Ciko memutuskan untuk pindah hari ini juga. Ciko memiliki alasan mengapa Ciko melakukan itu.

"Jangan pernah keluar dari asrama ini" Ucap dingin Gibran dengan langkah kaki yang berjalan menuju ke arah Ciko.

Aura di dalam asrama membuat Ciko sesak, aura dingin yang dikeluarkan Gibran bukan main seramnya. Pindahnya Ciko adalah nekat dan berbahaya.

"Kak, aku butuh nenangin diri aku. Setelah itu aku bakal tinggal lagi di asrama, tapi bukan di sini" Ucap Ciko pelan.

Entah keberanian darimana Ciko bicara seperti itu. Sebenarnya Ciko belum di ijinkan untuk pindah asrama atau keluar asrama, itu salah satu yang melanggar aturan.

Hukumannya dapat berupa pengurangan score atau di cabut beasiswanya jika itu anak beasiswa, atau paling parah adalah di keluarkan dari Sekolah ini.

Orang gila mana yang menyia-nyiakan kesempatan emas untuk sekolah di sekolah terpopuler di kota ini.

Orang gila itu tentu saja Ciko.

"Lo gak ada hak buat pindah dari room asrama ini" Ucap Gibran dengan nada sinis nya.

"Apa hak Kakak buat bicara kayak begitu?"

"Dari awal ke sini juga lo udah jadi hak gue, lo tinggal di asrama milik gue, atas nama gue!"

Ciko terdiam mendengar nya, apa yang Gibran maksud dari ucapannya?

Hak milik Gibran? Ciko?

Asrama milik gue? Atas nama gue?

**

Andrew saat ini sedang berjalan di sebuah taman. Awal nya memang Andrew hanya pergi ke supermarket saja untuk membeli cemilan dan bahan lain untuk Andrew selama 1 bulan, tapi mengingat di asrama nanti Andrew akan sendirian maka Andrew memilih untuk jalan-jalan terlebih dahulu, menenangkan pikiran di keheningan malam.

Menyenangkan dan menenangkan.

Kebetulan malam ini juga taman sangat ramai dengan para pedagang dan juga pembeli, maklum karena hari ini adalah malam sabtu.

Setiap malam sabtu dan malam minggu, taman sangat ramai dengan para pedagang kaki lima, Andrew sudah sering kemari ketika sedang sumpek di asrama terus.

Andrew membeli basreng dan juga es teh, setelah membeli itu Andrew langsung duduk di bangku taman yang kosong.

"Kenapa gue cuma beli ini aja? Harus nya gue beli cimol sama kentang goreng juga" Ucap Andrew merutuki dirinya sendiri yang dengan lupanya membeli makanan kesukaannya itu.

Jika soal makanan, Andrew tak akan takut uang nya habis.

Andrew berjalan ke pedagang cimol, namun langkah nya terhenti ketika Andrew melihat Dino dengan seorang gadis yang berpakaian cukup emm..terbuka berada di pedagang cimol.

Andrew mau maju namun ragu.

"Masa kita beli jajanan di pinggir jalan si, Ayang" Keluh gadis yang Andrew tebak itu adalah pacar Dino.

Andrew masih mendengar percakapan kedua sepasang kekasih itu di belakang mereka, seperti nya kedua orang itu tidak menyadari keberdaan Dino.

"Jangan ngeluh dong, di sini jajanan nya di jamin enak-enak, kamu bakal suka!" Ucap Dino meyakinkan gadis itu agar berusaha tidak mengeluh.

"Enak dari mana nya?! Liat nya aja aku udah jijik. Udah ah, aku kira kamu kaya, ternyata bisanya cuma beli cimol di sini aja. Kalo gitu aku pergi, BYE!" Gadis itu langsung pergi meninggalkan Dino sendirian di temapt pedagang tukang cimol.

Tukang cimol yang sedari tadi mendengar perdebatan Dino dan cewe itu menggeleng kemudain ber-ucap "Manusia sekarang itu realistis mas, jadi jangan sakit hati sama ucapan orang yang ngeremehin orang lain. Cewek sekarang mau nya cowok kaya, cowok sekarang mau nya cewek yang cantik. Seimbang realistis nya" Ucap tukang cimol itu, Dino hanya mengangguk mendengarnya.

"Yaudah mas, pesenan saya udah jadi?" Tanya Dino pada tukang cimol itu.

"Lagi di goreng, mas" Jawab tukang cimol itu.

Andrew datang ke pedagang cimol itu, bermaksud membeli cimol namun,

"Kang, cimol pesenan saya buat dia aja. Ini uang nya" Setelah mengucapkan itu, Dino langsung pergi meninggalkan Andrew yang menatap Dino dengan pandangan iba?

"Temennya mas?" Tanya tukang cimol itu penasaran.

Andrew mengangguk sebagai jawabannya. "Ini cimol nya, mas" Tukang cimol itu memberikan pesanan Dino ke Andrew, Andrew sempat terkejut, ternyata yang di pesan Dino cukup banyak.

"Makasih Mang"

Andrew pergi ketika cimol pesanan Dino ada di tangannya, sejujurnya nafsu makan Andrew telah hilang ketika melihat Dino berkencan dengan perempuan lain.

Sejujurnya, Andrew tahu jika Dino adalah playboy cap kaki tiga, tapi Andrew tak pernah tahu jika Dino memperlakukan seseorang seistimewa dan selembut itu, dan Andrew sangat iri.

Kalian tahu, Andrew itu gay.

Dino tidak tahu jika Andrew adalah gay, semua orang tidak tahu kecuali diri Andrew sendiri.

Andrew menutupi itu karena Andrew tak ingin orang lain menatap Andrew aneh. Di negara ini, hubungan sesama jenis adalah hal yang tabu. Andrew berpikir jika 90 persen dari penduduk negara ini adalah homohobic yang artinya mereka membenci hubungan sesama jenis.

PADAHAL ANDREW GK TAHU KALAU DI NEGARA INI BANYAK PARA FUJO/FUDAN.

Andrew pernah berusaha untuk menyukai seorang gadis di kelas nya, mendekati gadis itu sehingga gadis itu menjadi memiliki rasa dengan Andrew. Tapi apa yang gadis itu dapatkan ketika menyatakan perasaannya pada Andrew? Penolakan Andrew ketika gadis itu mengungkapkan perasaan nya.

Ibaratnya, Andrew mendekati seseorang tanpa sebuah perasaan yang jelas. Andrew saat itu hanya coba-coba, tapi gadis itu malah ambil hati.

Andrew menghela nafasnya, kaki nya berjalan menuju arah pulang. Sejujurnya, mood nya telah hancur dan tidak ada rasa ingin memakan makanan yang sudah dibeli nya.

"Ngeselin" Gumam Andrew ketika mengingat Dino bersama dengan perempuan tadi.

**

maaf part nya lebih sedikit, lagi gak mood tapi karena nganggur mending lanjutin cerita ini. Kasian cerita ini udah 1 bulan nganggur. hhe

vote coment ya<3

Roomate [End]Where stories live. Discover now