17. Turnamen Basket

17.8K 1.4K 15
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu❤️

***
Dengan mu, jatuh cinta adalah patah hati paling disengaja

***

Ciko dan Vio saat ini sudah bangun tidur. Keduanya terbangun karena alarm yang di pasang oleh Vio. "Aku mandi duluan" Ciko bangun dari tidurnya dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi.

"CK! Baru bangun malah langsung mandi" decak Vio menatap ke arah Ciko yang tadi sempat menabrak tembok. Siapa yang membuat adat bangun tidur langsung mandi? Harusnya kita pakai 321. 3 jam ngumpulin nyawa, 2 menit berak, 1 menit mandi, selesai.

15 menit akhirnya Ciko keluar dari kamar mandi. Wajahnya kini terlihat fresh karena habis kena air. "Kamu libur Vi?" Tanya Ciko sambil berjalan dan mengambil baju yang telah di sediakan oleh Vio. Baju tersebut adalah Hoodie berwarna biru muda yang oversize sedikit dan celana jeans hitam. Vio yakin itu akan terlihat sangat cocok untuk Ciko.

"Iya, sekolah gue juga ngadain ulang tahun, jadi sekolah diliburin dulu buat persiapan" Jawan Vio sambil mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. "Lo langsung ke bawah aja, mamah udah nunggu kayak biasa" Ciko mengangguk mendengar penuturan Vio

Setelah merapihkan rambutnya, memakai parfum milik Vio, Ciko akhirnya keluar kamar. Ciko berjalan menuju dapur, di dapur sudah ada mamah Vio yang sedang mengoleskan selai ke rotinya.

"Ehh Ciko, ayo sarapan dulu"

"Iya mah" Ciko berjalan menuju meja makan tersebut, Duduk di hadapan mamah Vio yang sedang mengoleskan selai itu.

"Udah gak sayang lagi kayaknya Ciko sama mamah, udah jarang main kesini" Celetuk mamah Vio.

Ciko yang mendengar itu meringis tak enak "Hehe maaf Tante, Ciko baru bisa kesini pas sekolah ulang tahun, soalnya sebelumnya peraturan asrama nya ketat banget" Jelas Ciko sambil mengambil roti pemberian mamah Vio yang sudah di beri selai coklat kesukaan Ciko.

"Betah gak kamu disana?" Tanya mama Ciko lagi.

Ciko mengangguk "Betah kok, di sana asramanya enak mah, lengkap. Sayang banget Vio gak ada niat masuk di sekolah Ciko" ucap Ciko sambil melahap roti tersebut.

Mamah Vio yang mendengar nya terkekeh "Tau tuh anak, katanya gak pede sama nilainya, takut gak masuk. Padahal kan belum di coba yah, udah dipaksa sama ayah tetep aja dia kekeh. Padahal katanya mau jagain kamu, tapi dia gak mau ikut"

"Lagi ngomongin aku ya" Vio tiba tiba muncul dan berjalan menghampiri meja makan lalu duduk di samping mamah nya. "Kalo ngomongin aku berarti pahala kalian buat aku loh" Ucap Vio sambil mengambil roti yang sudah disiapkan oleh mamahnya.

"Gak ada yang ngomongin kamu tuh, geer banget" celetuk Ciko sambil melahap roti kedua nya.

"Boong. Kalo boong lucunya ilang"

"Biarin, aku bakal boong terus. Cape aku di unyel unyel kamu terus denger kamu bilang lucu lucu terus ke aku" Ucap Ciko dengan nada kesal. Vio terkekeh mendengar nya.

Seketika suasana menjadi hening,tak ada perbincangan sama sekali. Ciko dan Vio fokus memakan makanannya.

"Kak Sean sudah libur Minggu depan, dia akan pulang Senin depan" Kini suara mamah Vio membuka keheningan.

Vio dan Ciko yang hendak memakan makanan tersebut kini terhenti. "Mah, jangan ngomongin kakak lagi, Ciko masih kurang nyaman" Desis Vio menatap mamahnya.

Mamah Vio menghela nafasnya "Mamah gak bermaksud begitu. Mamah juga selalu terbuka buat Ciko, merestui Ciko-

"Tapi Ciko gak mau mah, kejadiannya udah 1 tahun lalu, Ciko juga udah berdamai kok"

Roomate [End]Where stories live. Discover now