38. Insan Muda

10.1K 900 23
                                    

Aku ingin selalu bersamamu sampai kapanpun itu.

***

"Akhirnya kita bisa berdua gini, Ciko. Seminggu ini Lo kayak di tempelin sama tuyul tau gak? Bener bener kak Gibran gak kasih gue ruang buat ngobrol sama lo, padahal pacar Lo aja bukan" keluh Lily sambil menutup wajah nya.

Mereka berdua kini duduk di perpustakaan. Ciko tadi minta kak Gibran buat gak ngintilin dia terus, soalnya Ciko mau fokus belajar juga. Cinta cintaan boleh, tapi pendidikan harus nomor satu, itu maaf Ciko.

Ciko mendengar keluh kesah temannya itu terkekeh, matanya masih fokus ke bukunya, namun telinganya terus mendengarkan keluh kesah Lily.

"Bayangin aja, gue bahkan di dorong kayak seakan gue sampah yang lagi deketin Lo gitu. Kak Gibran kalo lagi bucin kenapa ngeselin banget sih?! Kadang gue iri kadang juga gue kesel. Semuanya gara gara Reza emang! Tiba tiba ninggalin gue pergi, dikira move on gampang?!" Lily masih terus mengoceh meluapkan kekesalannya itu,respon Ciko terkekeh dan kadang selalu menjawab "Sabar Ly" kayak gitu.

"Baru juga ditinggalin sebentar, cinta gue udah di tempelin nenek lampir kan?" Tiba tiba Gibran datang dan duduk di samping Ciko.

"Kalo gue nenek lampir terus Lo apa kak? Yang nempelin Ciko dari kemarin juga Lo, kak. Ciko sampe keberatan badannya di tempelin lo terus" kesal Lily kini meluapkan kekesalannya itu pada Gibran, tak peduli dia kakak kelas paling menakutkan atau apapun.

Gibran menarik pinggang Ciko untuk duduk mendekat, memeluk pinggang Ciko posesif. "Wajar lah, dia kan pacar gue-"

"Pacar darimana?" Tanya Ciko cepat menatap Gibran tajam.

"Aku udah nembak kamu tapi kamu nya aja yang nolak terus, yaudah aku anggap kamu pacar aku aja" ucap Gibran menatap Ciko.

Ciko mendelik "Ya gimana gk aku tolak, Kakak aja yang gak peka!" Kesal Ciko lalu menatap bukunya kembali dan kembali fokus belajar.

"Kok gak peka sih? Kan kayak orang orang bukan? Aku nembak orang yang aku suka gitu"

"Iya kayak gitu, tapi bukan gitu!!" Kesal Ciko kembali.

"Terus gimana???" Tanya Gibran yang tak paham.

"Gue kalo jadi Ciko juga bakal nolak Lo, kak. Masa nembak gak ada romantis romantis nya" celetuk Lily sambil memainkan ponselnya.

Gibran yang mendengar ucapan Lily kini menatap ke arah Lily "Kurang romantis?" Beo Gibran yang masih tak paham.

Maklum lah, sebelumnya kan waktu sama anggun cuma modal nembak lewat chat aja, jadi Gibran gak tahu apa apa soal nembak anak orang yang baik dan benar.

"Bikin baper anak orang aja bisa, nembaknya masa gak tahu. Kalo mau nembak orang tuh harus yang romantis, kayak dikasih suprise terus ditembak gitu misalnya. Gimana Ciko bilang gak peka, kakak aja nembaknya aja gak ada romantis romantisnya" jelas Lily.

Gibran mengangguk paham "Ooohhh kamu mau yang romantis sayang?? Gitu maksudnya???" Tanya Gibran menatap Ciko dan mengendus enduskan hidungnya ke pipi Ciko.

Sudah cukup! Lily tak tahan melihat ini semua!! Ini tidak baik untuk mata dan hati Lily!! Kenapa mereka tidak mengerti perasaan Lily??

Roomate [End]Where stories live. Discover now