19. Di Suruh Nemenin

18.5K 1.2K 7
                                    

Sebelum baca, boleh di vote dulu ya❤️

***
Aku sudah banyak kehilangan apa yang aku punya, sekarang aku hanya mensyukuri apa yang masih tersisa.

***

Seorang pria berdarah Korea-Amerika itu sedang berjalan sendirian diantara banyaknya stand makanan. Pria tu sedang bingung ingin membeli apa. Dirinya sudah bertekad untuk irit, itulah mengapa pria itu memilih dengan cermat makanan apa yang akan dia beli, takut nanti menyesal kan.

"Si shibal kemana sih, kalo ada dia kan gue bisa porotin duit dia" Gumam pria itu yang tak lain adalah Andrew.

"Oh jadi gitu"

"Ettt shiball!!!" Andrew terkejut ketika mendengar suara seseorang di telinganya, ternyata orang itu adalah Dino. Andrew memegang dadanya, jantung nya berdegup kencang.

Jantung Andrew berdegup kencang karena ada 2 alasan. Pertama, karena Dino yang tiba tiba ngagetin, kedua, karena ada Dino janungnya selalu tidak pernah stabil.

"Ayo gue jajanin" Ajak Dino sambil menarik lengan Andrew namun Andrew masih tak menggubris dan masih diam tak bergerak. Dino menatap heran Andrew yang sedang menatap matanya tajam "Ngapa anjir?" Tanya Dino.

"Tumben banget Lo baik shibal" Ucap Andrew sambil memicingkan matanya. Matanya yang dari awal sipit, disipitkan jadi semakin tak terlihat matanya.

Dino terkekeh pelan seperti terkekeh karir, Andrew mengumpat dalam hati melihat ketampanan Dino yang menambah ketika terkekeh seperti itu.

"Lo mah soudzon terus sama gue, padahal niat gue baik tau. Lo tau gak si, gue gak pernah sebaik ini sama cewek cewek gue, kecuali sama Lo..."

"...karena Lo udah gue anggep kakak sendiri"

Baru saja Andrew dibuat terbang dengan kalimat 'gue gak pernah sebaik ini sama cewek cewek gue kecuali sama lo' tapi Andrew harus mendengar kalimat 'karena Lo udah gue anggep kakak sendiri' what the hell?!

Memang seharusnya Andrew mundur saja, tidak da ruang untuknya, adanya hanya ruang menjadi kakak saja. Andrew menghela nafasnya kasar dan dilihat oleh Dino "Kayaknya Lo lagi banyak pikiran ya?" Tanya Dino penasaran dan dibalas gelengan pelan Andrew.

"Ayo, katanya mau beliin gue makanan" Kini Andrew melangkah mendahului Dino membuat Dino berkacak pinggang "CK! Tadi aja soudzon sama niat baik gue" Celetuk Dino masih di dengar oleh Andrew, dan Andrew hanya tertawa mendengarnya.

"Modelan kayak lo tuh emang harus di curigain tau shibal!"

***

"Lo mau kemana lagi sih?" Tanya Gibran menatap ke arah Ciko yang sedari tadi uring uringan ingin pergi dan bertemu kawan kawannya.

Mereka berdua kini sedang berdiri di koridor gedung IPA lantai 1. Gibran tiba tiba menarik Ciko dan membawa Ciko ke koridor, karena di koridor gedung IPA sedang sepi tidak ada yang berlalu lalang, meskipun hanya 1 atau 2 orang saja.

"Kak aku mau keliling keliling sama yang lain, kakak malah ganggu tau!" Kesal Ciko. Semakin lama Gibran semakin menyebalkan ternyata. Ciko makin tidak percaya jika Gibran dikenal sebagai pria dingin dan ber-aura menyeramkan.

Roomate [End]Where stories live. Discover now