30. Libur Kenaikan Kelas

13.5K 1.1K 35
                                    

Tidak ada yang sedang kucintai, dan tidak ada yang sedang ku nanti.

***

Kini, Ciko sudah menghadapi masa libur kenaikan kelas. Tak terasa waktu begitu cepat, kini Ciko sudah memiliki adik kelas.

Tak terasa juga, ternyata Ciko dan Gibran sudah tak saling sapa lagi. Bahkan untuk bertemu tatap muka pun mereka jarang, apalagi bertegur sapa.

Untuk melupakan apa yang terjadi bagi Ciko sangat sulit. Kalian percaya sebuah kalimat, pertemuan singkat namun kenangannya melekat. Itu yang Ciko rasakan.

"Cikooo" panggilan suara cempreng itu membuat Ciko membalikkan badannya. Sebetulnya Ciko sudah tahu siapa yang teriak, siapa lagi kalau bukan manusia setengah Mak lampir, yaitu Lily.

Lily berjongkok ketika sudah menghampiri Ciko, nafasnya ngos-ngosan seperti habis ngejar vampir. Bayangin ngejar vampir.

"Kebiasaan banget lari lari kayak gitu, bengek kan jadinya" decak Ciko kesal karena melihat kelakuan Lily yang seneng banget lari kalau menghampirinya.

"Ngos-ngosan anjir ini namanya, gue gak ada riwayat bengek loh" kini Lily juga kesal karena dikatain bengek sama Ciko.

Ciko terkekeh mendengarnya. Ketika Lily nafas Lily sudah stabil, akhirnya Lily berdiri dari jongkoknya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin sekolah.

Sebenarnya hari ini adalah hari terakhir mereka sekolah, nanti para murid akan melakukan libur kenaikan kelas.

"Reza mana? Biasanya tuh anak gak mau jauh dari kamu" tanya Ciko tak melihat keberadaan Reza sama sekali, biasanya Reza tuh selalu ada dimanapun Lily berada. Bahkan Reza suka muncul di lubang idung Lily, bercanda.

"Gue suruh dia ambil kamera punya dia di rumah" jawab Lily.

Ciko mengerutkan alisnya "Buat apa? Tumben banget"

Lily menghembuskan nafasnya "Ciko, kita harus punya kenang kenangan. Mumpung Reza punya kamera bagus, jadi gue mau foto bareng kalian. Nanti setiap kenaikan kelas kita bakal foto buat dokumentasi, ahhhh gue gak sabar" ucap Lily antusias menjelaskan nya.

"Ihh aku gak ikutan ya.... Aku selalu mati gaya kalau di depan kamera" ringis Ciko ketika sadar jika dirinya mati gaya setiap di depan kamera, pasti gayanya akan terlihat aneh ketika di foto nanti.

Lily menatap Ciko kesal "Gak ada, Lo ikut! Ciko, kapan lagi kita foto foto kayak gini, kalau hari biasa kita gak bakal sempet karena banyak tugas dan kesibukan masing-masing. Lagian, kita gak bakal tau 2 atau 3 tahun kedepannya akan kayak gimana. Kalau udah lulus SMA nanti, kita bakal punya jalan kita masing-masing. Kita bakal susah nyari waktu buat kumpul dan foto foto kayak gini lagi atau mungkin gak bakal ngumpul kayak gini lagi-"

"Ihh Lily jangan bilang kayak gitu, kita bakal ngumpul lagi kok" sedih Ciko.

"-Gak ada yang tahu kedepannya nanti gimana Ciko, makanya gua mau perbanyak momen sama kalian" ucap Lily sambil tersenyum menatap Ciko, tangannya menggenggam tangan Ciko mencoba meyakinkan. "Lo harus ikut foto ya! Reza udah siapin studio nya di rumah dia!"

Ciko tersenyum mengangguk. Mungkin benar, tidak ada yang tahu kedepannya.

***

Roomate [End]Where stories live. Discover now