20. Cemburu?

18.6K 1.2K 15
                                    

Sebelum baca, boleh di vote dulu ya❤️

"Yaampun son...Kenapa kamu ikutan ngebantuin kayak gini?"

Mati gue! Batin Reza ketika melihat seorang wanita dengan tampilan sederhana namun dapat dilihat jika semua barang yang pakai itu branded semua. Reza dengan wajah pasrahnya merapalkan kalimat dalam hati agar tuhan dapat membantunya dari situasi ini.

"Ehh Bu bos" sapa Lily pada seseorang yang datang itu.

Wanita yang dipanggil itu melihat ke arah gadis yangs sedang duduk di depan stand miliknya. Wanita itu tersenyum ketika melihat ternyata itu adalah gadis yang bekerja di tokonya.

"Lilyyy aduhhh aku gak liat kamu duduk disitu, kamu keliatan kayak semut soalnya ketutupan my son" Ucap wanita itu sambil tersenyum dan menghampiri keduanya.

Wajah Reza kini hanya pasrah saja, siap dengan apa yang terjadi nanti.

Wanita yang datang itu adalah pemilik toko kue di tempat kerja Lily, dan sudah pasti wanita itu majina Reza juga bukan?

"My son? Siapa Bu boss?" Tanya Lily heran, kayaknya Lily gak liat tuh ada anak dari bos nya, Lily juga belum tau wajah anak Bu boss.

"Kamu belum pernah liat anak aku, Ly? Itu di depan kamu"

Lily yang mendengar ucapan Bu boss nya itu melihat ke arah depannya yang tak lain adalah Reza. Reza yang di tatap hanya tersenyum tak berdosa sambil mengangguk dan berdoa agar tidak di amuk oleh Lily.

"Ohh dia anak Bu boss?" Tanya Lily sambil menatap sini Reza, yang di tatap hanya meringis seperti akan di amuk oleh singa betina.

Wanita yang di panggil Bu boss itu tersenyum mekar "Iya ly, ganteng kan my son?" Tanya Bu bos pada Lily. Lily mengangguk sambil tersenyum paksa dan menjawab "Iya ganteng Bu boss"

Reza mendengar itu tersenyum bangga, Lily yang melihat senyum Reza yang menurut Lily menyebalkan itu langsung saja melototi Reza. Mata Lily seakan berkata 'Awas Lo Za!'

Pasrah sudah Reza, jika besok Reza tidak ada kabar, sudah dipastikan author lagi gak mau Reza muncul di cerita. Hehe.

***

1 Minggu telah berlalu, kini sekolah melakukan aktivitas seperti biasa. Kegiatan ulang tahun sekolah kemarin sangatlah menyenangkan, bahkan banyak influencer yang mendatangi sekolah Ciko.

Memang acara tersebut dibuka untuk umum, namun yang bukan warga sekolah setidaknya harus membayar Rp 50.000 untuk masuk dan ikut kegiatan ulang tahun sekolah. Harga tiketnya cukup murah bukan?

"Ehh katanya mau ad murid pindahan loh" ucap Lily yang baru saja datang dan duduk di samping Ciko.

Sudah dibilang kan, kalo semua informasi sekolah itu pasti Lily selalu tahu. Mungkin jika ada kejadian baru saja terjadi, 1 detik kemudian Lily akan tau beritanya, jadi jangan kaget.

"Siapa?" Tanya Ciko dengan rasa penasaran tapi tidak penasaran. Kayak yaudah gitu.

"Mantannya Kak Gibran" Bisik Lily yang dan Lily bisa tebak jika Ciko sempat terdiam mendengarnya setelah tadi sibuk membaca novel.

"Oh" jawab Ciko tak peduli, bukan urusannya juga kan? Bagus dong kalo mantannya Dateng, Ciko jadi bisa bebas gak direpotin lagi sama Kak Gibran. Tapi kenapa perasaan Ciko malah berbanding terbalik dengan otaknya.

Lily yang melihat leterdiaman Ciko hanya terkekeh, sepertinya temannya ini akan ngegalau. "Lagian dia cuma mantan, kalo kak Gibran masih suka juga gak bakal jadi mantan" Celetuk Lily sambil mengambil buku yang ada di dalam tasnya lalu menaruhnya di atas meja.

Ciko yang mendengar itu mendelik kesal "Aku gak cemburu ya!" Kesal Ciko membuat Lily semakin tertawa gemas. Lily bahkan tidak bertanya apakah Ciko cemburu atau tidak. Sial, jiwa fujo Lily langsung menggebu gebu melihat kegemasan calon pasangan ini.

"Lily" panggil Reza dengan nada tak yakin.

Lily yang di panggil seolah tuli dan sibuk dengan novel miliknya. Panggil Reza yang duduk di belakangnya bagai angin lalu saja. Kasihan Reza.

"Ly, kamu ada masalah apa sih sama Reza? Kayaknya dari semenjak HUT sekolah kamu kayak musuh bebuyutan sama Reza" tanya Ciko penasaran. Pasalnya, Ciko yang memperhatikan interaksi Reza dan Lily memang sepertit musuh semenjak hari ulang tahun sekolah hari ke dia hingga saat ini.

"Tanya aja sama si pembohong, gue gak mau berteman sama si pembohong" Ucap Lily Pedan dan Ciko yang mendengarnya terkejut "Lily jangan kayak gitu, kamu kalo kesel atau Reza ada salah sama kamu selesain baik baik, jangan ngo-

"Lo gak tau masalahnya Ciko! Mending Lo diem aja!" bentak Lily tanpa sengaja.

Lily yang sadar jika dirinya baru saja membentak Ciko lantas langsung memeluk Ciko "Ciko maafin gue, gue gak sengaja" Ucap Lily dengan nada sedih. Ciko yang paham hanya mengangguk, tapi masih ada secuil rasa penasaran mengapa Lily menjauhi Reza

***

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Ciko dan Lily berdiri dari duduknya, namun sebelum pergi, Ciko berbalik melihat ke arah Reza "Reza, ke kantin yuk" Ajak Ciko. Reza dengan wajah berbinar nya mengangguk antusias, namun wajahnya kembali murung ketika mendengar ucapan Lily "ngapain ajak dia sih Cik" Kesal Lily.

Ciko melihat ke arah Lily "Gak apa apa lah, biar rame. Masa kita perginya berdua doang, gak seru nanti gibahnya" Ucap Ciko berusaha meyakinkan Lily. Lily yang mendengar itu menghembuskan nafasnya kasar, lalu menganggukkan kepalanya yang artinya setuju. Lily tidak bisa menolak makhluk selucu dan menggemaskan seperti Ciko.

Mereka bertiga akhirnya pergi ke kantin. Lily dan Ciko berjalan di depan berdua dan Reza berjalan di belakang mereka berdua. Reza masih ingat nyawa kalau tidak ingin Lily mengamuk kembali dengannya.

Mereka berdua akhirnya sampai di kantin. Seperti biasa, kantin tersebut terlihat ramai oleh banyaknya siswa dan siswi yang sedang istirahat di sana. "Duduk di sana aja" ucap Reza sambil menunjuk meja yang masih kosong. Ciko dan Lily mengangguk setuju lalu berjalan ke meja tersebut mumpung belum ada yang duduk di sana.

Tanpa mereka sadari, ternyata di samping meja tersebut terdapat Gibran dan juga teman-temannya. Namun ada yang berbeda untuk hari ini, kalian akan tahu nanti.

Lily yang sadar ternyata di samping mejanya ada Gibran dan teman-temannya juga seseorang yang duduk di samping Gibran lantas menatap ke Ciko, sepertinya Chiko tidak melihat pikir Lily.

Mereka bertiga akhirnya duduk, lily tidak sadar saja jika Ciko sudah tahu jika ada Gibran dan teman-temannya yang duduk di samping meja mereka.

"Aku yang pesan" ucap Ciko membuka suaranya sambil berdiri dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan meja tersebut untuk memesan makanan.

Reza yang melihat itu lantas melihat ke arah Lily "Ciko gak kayak biasanya, tadi bahagia bahagia aja" Ucap Reza.

Lily yang mendengar itu langsung mengkode Reza dengan lirikan matanya ke arah samping, Reza yang paham pun langsung mengangguk mengerti.

"Oalahh cemburu"

***


Roomate [End]Where stories live. Discover now