15. Ciuman Pengganti

20.2K 1.3K 27
                                    

Ketika menaruh harapan pada manusia jangan sepenuhnya, sisakan sedikit ruang untuk menyimpan rasa kecewa.

***

"Ini yang sulap bisa hilang orang, tapi bisa gak ya ngidupin orang mati?" ucap Dino sambil memakan popcorn yang barusan di beli olehnya.

"Lo kira pesulap setara sama tuhan" ucap Jonathan yang tak habis fikir dengan pemikiran Dino.

Gibran saat ini merasa bosan, sedari tadi ia hanya menatap pertunjukan itu dengan mengantuk.

Saat ini Gibran dan teman temannya sudah berada di aula. Mereka berlima duduk di tempat yang sudah disediakan, karena sebelumnya Kevin sudah meminta panitia pensi untuk menyiapkan bangku yang ada di paling depan. Jadilah mereka saat ini duduk di paling depan, meskipun hanya terhalang 2 baris kursi saja.

Posisi duduk mereka sejajar. Posisinya itu Kevin, Dino, Gibran, Chris, Jonathan, mereka duduk sejajar.

"Eh ini kelasnya Ciko bukan sih yang tampil?" Tanya Jonathan pada teman-temannya.

Semua menatap ke depan dengan serius, melihat pertunjukan yang sekarang sudah ditampilkan. Pertunjukan sulap tadi ternyata sudah selesai tanpa mereka sadari.

"Eh iya anjir, itu kan si cewek obat kuat" jawab jawab Dino heboh.

"Si Ciko peranin apa, Gib? Kurcacinya kah?" Tanya Dino penasaran, karena Dino tahu cerita yang dibawa oleh kelas Chiko adalah tentang princess snow white and the seven dwarfs, mungkin saja Ciko menjadi kurcacinya karena badan mungilnya.

Gibran yang ditanya hanya mengedipkan baru saja tidak tahu, karena itu bukan urusan dia. Gibran saja tidak tahu pekerjaan dia di project kelasnya, ngapain Gibran harus tahu peran orang lain dalam project kelas mereka.

"Gue denger Ciko keluar dari project kelasnya" itu suara Kevin. Dino yang mendengar itu lalu menatap ke arah Kevin dan menyipitkan matanya "Info dari mana lo?" Tanya Dino penasaran kan takutnya itu berita nggak valid.

"CK, tadi kan gue udah bilang kalau gue 5 jam gibah sama adik kelas, ternyata dia temen kelasnya Ciko yang berhalangan nggak bisa ikut project kelas. Terus dia cerita permasalahan Kenapa Ciko nggak ikut projek kelas" jelas Kevin panjang lebar.

Gibran mendengar itu lantas menatap ke arah Kevin dan bertanya "Kenapa dia nggak ikut?"

"Ck! itu gara-gara lo tahu!" Ucap Kevin sambil menatap ke arah Gibran, Gibran yang dibilang seperti itu menunjuk dirinya sendiri "Gue? Kok gue?" Tanya Gibran heran, mengapa dirinya bahan masalah itu.

"Gara-gara waktu lo bilang lo keluar didalam atau di luar terus lo pergi, ada cewek yang nggak suka sama Ciko. Nah, dia ini pemeran utama wanitanya. Si cewek ini nggak bakal mau peranin pemeran wanita kalau Ciko masih ada di dalam project kelas, akhirnya Ciko keluar sendiri dari project class itu" jelas Kevin yang didengar seksama oleh teman-temannya.

Dino kini angkat suara dan bertanya "Lu, cewek yang nggak sukanya itu Lily? bukannya mereka teman dekat?" Tanya Dino penasaran, karena ketika melihat Lily tampil sebagai princess snow white sudah pasti Lily menjadi pemeran utama wanita, tapi kenapa Kevin bilang cewek yang memerankan pemeran utama tidak menyukai Ciko?

"Lily bukan pemeran wanita pertamanya. Soalnya kata adik kelas, Lily juga ikut keluar dari project kelas karena kesal sama pemeran utama wanitanya, mungkin karena ada problem jadi Lily ngegantiin pemeran wanitanya" jelas Kevin, dan semua langsung mengangguk paham.

"Eh anjir, Ciko jadi pangerannya cuy, syok banget gue" Dino terkejut ketika melihat Ciko muncul dengan pakaian seorang pangeran, Dino masih tidak percaya jika Chiko menjadi pemeran pangeran.

Semua lantas langsung menatap ke arah Ciko yang berada di atas panggung. "Anjir, apa nggak salah mereka milih Chiko. Kayaknya harusnya dituker, Lily jadi pangeran, Chiko jadi princess snow white"

"Iya lagi, Ciko kelihatan makin cantik kayak gitu, bukannya kelihatan jadi pangeran yang tampan" kini Jonathan angkat suara.

Mereka terlalu fokus mengomentari jika yang tidak cocok menjadi pangeran sampai lupa jika Gibran sedari tadi menatap Ciko tanpa berkedip. Gibran salat tersihir dengan penampilan Chiko saat ini, terlihat anggun dan Gibran suka itu.

"Cantik" gumam Gibran tanpa sadar dan dapat didengar oleh keempat temannya, dan tempat temannya itu menatap ke arah Gibran dengan pandangan tak percaya.

"Iya tahu cantik, tapi jangan diliatin terus. Tatapan Lo kayak orang cabul Gibran" celetuk Kevin.

Gibran selesai fokus menatap Ciko ketika Ciko sudah kembali ke backstage. Gibran baru sadar Jika ia menahan nafas ketika menonton Ciko.

"Gak expect, gue masih kaget kalau Chiko jadi pangeran" celetuk Dino sambil tertawa kecil.

Hingga akhirnya tiba di mana Ciko naik ke atas panggung kembali. Ini adalah scene terakhir Ciko, dan scene terakhirnya adalah ciuman untuk membangunkan princess snow white.

"Pangeran, satu-satunya cara agar princess snow white bangun adalah ciuman cinta sejati. Kami yakin pangeran adalah cinta sejati dari princess snow white" ucap salah satu dari kurcaci.

"Anjir belahan bumi mana yang ceritain kurcaci lebih tinggi dari pangeran" suara Dino membuat teman-temannya hampir pergi melihat perbedaan tinggi badan antara kurcaci kurcaci dengan pangeran. Bahkan kerja tersebut harus menunduk terlebih dahulu untuk berbicara dengan pangeran.

Mereka tidak sadar jika Gibran maka tajam ke arah panggung, tangannya sendiri tadi mencengkeram erat bahu kursi.

Gibran menatap ke arah yang sebentar lagi akan mencium princess snow white. Namun sebelum itu, Gibran bangun dari duduknya dan berjalan cepat menuju panggung, menarik tangan Ciko dan membawa nya pergi dari aula.

"GIBRAN LO MAU BAWA KEMANA ANAK ORANG?"

***

"Kak Gibran lepasin!!" Chiko tak henti-hentinya mencoba melepas cengkraman dari Gibran. Gibran seolah tuli dan terus menarik Chiko keluar area aula dan menuju ke toilet aula yang tak jauh dari ruang aula.

Gibran masuk ke dalam toilet dengan menarik Ciko dalam genggamannya lalu mengunci pintu toilet tersebut agar tidak ada orang yang datang.

Gibran melepas cangkraman itu lalu memojokkan Ciko ke dinding dan mengukung Ciko. Gibran menatap lekat mata Ciko membuat Ciko tidak berani melihat mata Gibran. Tatapan Gibran seolah menusuk Ciko membuat Ciko takut.

Kini arah pandang Gibran tak lagi ke mata Chiko. Mata Gibran tersihir dengan bibir mungil dan berisi milik Chiko. Bibir yang biasanya sudah berwarna pink kini diberi sentuhan kembali membuat bibir tersebut semakin merona, Gibran tidak bisa menahannya.

Gibran mencium bibir Chiko, menyesap bibir tersebut. Manis, pikir Gibran. Gibran bahkan memaksa ciko membuka mulutnya untuk Gibran mengakses yang ada di mulut Ciko. Ciko hanya pasrah dan menurut, Ciko terlalu takut.

Gibran memperdalam ciumannya, menarik tengkuk Ciko agar ciuman itu tidak lepas. Setelah selesai dengan ciuman di bibir, Gibran kini menyesap ke leher putih milik Ciko, memberi tanda merah disana.

Ciko berbahan tangisnya, merasa kasihan dengan dirinya sendiri karena bisa bisanya dia kembali di lecehkan.

"Ini adalah pengganti ciuman Lo dengan princess snow white" Ucap Gibran kemudian pergi meninggalkan Ciko seorang diri di kamar mandi.

***

Gibran kamu apain anak orang🔥😭😭😭

Huhu gue gak begitu bisa nulis adegan ciumannya😭😭 kaku banget jadinya


Roomate [End]Where stories live. Discover now