23. Balikan?

16.9K 1.1K 120
                                    

Manusia tidak akan saling mengerti jika mereka tidak merasakan hal yang sama.

***

Sabtu ini Lily bekerja full di toko kue. Hari Sabtu biasanya akan banyak pesanan masuk, entah ini yang sudah di pesan jauh jauh hari atau secara mendadak.

Seperti saat ini, Lily terlalu fokus dengan pesanan yang masuk sampai lupa jika Lily belum makan dari pagi.

Toko sudah mulai sepi saat ini, dan Lily sedang beristirahat sejenak di kursi kasi yang sudah disediakan.

"Aduh perut gue perih"

"Nih gue bawain makanan"

Lily menatap sinis orang yang datang membawa makanan, siapa lagi kalau bukan Reza. Dengan senyum sumringah sambil menyodorkan makanan yang di beli Reza.

Dikira Lily bakal luluh dengan di kasih makanan, ya iyalah, sayang kalo di tolak.

"Makasih" Lily mengambil makanan itu dengan kasar, Lily memang sudah memaafkan Reza di mulutnya, namun di dalam hatinya Lily masih kesal dengan Reza yang menyembunyikan ini semua.

Lily duduk ke kursinya dan membuka makanan yang di berikan Reza. Air liur Lily rasanya menetes ketika melihat makanan itu.

Reza yang melihatnya tersenyum, entah kenapa Reza merasa senang ketika makanan yang di belinya di terima, itu artinya sedikit demi sedikit Lily memaafkannya kan?

"Makan yang banyak, atau kalo kurang Lo bisa pesan lagi"

***

Di suatu tempat, seorang gadis sedang duduk di pojok cafe. Gadis itu adalah Anggun, gadis yang saat ini sedang menunggu seseorang yang tak lain adalah Gibran.

Sambil menunggu Gibran datang, Anggun saat ini tengah menelpon seseorang.

"Gue lagi di cafe deket sekolah, mau ketemu seseorang"

"Siapa?"

"Kak Gibran"

"Lo masih berharap sama dia?"

Anggun terkekeh mendengar ucapan temanya yang ada di telpon.

"Bukan gue yang berharap, tapi dia yang masih berharap sama gue. Dia gak akan dateng kesini kalau udah gak berharap sama gue, Cher. Lagian siapa sih yang bisa ngecairin sikap dingin dia selain gue?"

"Terus lo ngapain ngajak dia ketemuan?"

"Cuma mau tau aja sih, kalo dia Dateng berarti dia masih berharap sama gue. Tadi aja pas di sekolah, gue liat tatapan dia kayak masih berharap buat balikan sama gue. Gue bimbang Cher, meskipun gue mau balikan sama dia, tapi gue belum sanggup buat ninggalin Lion, tapi gue takut kak Gibran gak terima karena gue liat banget dia masih berharap sama gue"

"Yaudah Lo ajak aja balikan kak Gibran, sebelumnya juga Lo duain dia kan?"

"Bener juga sih. Tapi nanti kalo dia marah gimana? Tapi kayaknya gak mungkin sih dia marah lama sama gue, dia kan gak bisa marah sama gue kayaknya"

"Yaiyalah, secara Lo kan cinta pertama dia"

"Hahaha bisa aja Lo, Cher. Gue tutup ya telponnya, kak Gibran udah Dateng"

Anggun langsung menutup sambungan telpon tersebut ketika melihat Gibran yang sudah masuk ke dalam cafe.

Gibran mencari keberadaan Anggun, dan tenyata gadis itu duduk di paling pojok meja cafe. Gibran langsung berjalan menghampiri Anggun dan duduk di depan Anggun yang hanya terhalang meja.

Roomate [End]Where stories live. Discover now